Oleh: Juwita Kridha Wicaksini, S.S.*
Tidak ada manusia di dunia ini yang riwayatnya ditulis dan dipelajari selengkap kehidupan Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah manusia yang paling tinggi dan mulia akhlaknya. Bahkan, jika beliau dibandingkan dengan para Nabi yang lain sekalipun, dalam diri Nabi Muhammad saw terdapat teladan yang sempurna bagi seluruh manusia.
Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang paling banyak disebut dan dicintai di seluruh dunia. Nabi Muhammad mengobarkan segalanya demi kebahagiaan umat manusia. Bahkan, di akhirat nanti, beliaulah yang akan memberi syafaat (pertolongan) kepada kita.
Nabi Muhammad memang manusia istimewa. Shalawat kepada beliau adalah sebuah keutamaan, perintah langsung dari Allah SWT sebagaimana yang difirmankan di Al-Qur’an, Surat Al Ahzab, ayat 56), “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Tulisan ini adalah tentang beberapa hal mengenai keluarga dan kehidupan beliau yang mungkin belum banyak diulas.
Seperti kita ketahui, Nabi lahir di Tahun Gajah. Di tahun ini terjadi peristiwa penyerangan Ka’bah oleh pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah. Dan seizin Allah juga, pasukan Abrahah kalah dan mati seperti daun-daun yang dimakan ulat karena Allah mengirim burung-burung Ababil yang membawa batu-batu yang menyala.
Abrahah ini adalah penguasa Yaman dan dia ingin sekali mengalihkan tujuan ziarah orang Arab dari Mekkah ke Yaman. Dia membangun sebuah tempat ibadah yang bernama Al Qullayus dan mengerahkan pasukannya untuk merobohkan Ka’bah. Tapi usahanya gagal dan tentara Allah yang berupa burung Ababil menghancurkan niatannya.
Nabi kita tercinta adalah seorang Ayah penyayang keluarganya. Dari pernikahannya, Nabi memiliki tiga orang putra, dua putra yang bernama Qasim dan Abdullah, lahir dari rahim Khadijah dan satu putra lagi yang bernama Ibrahim, dari hasil pernikahan Rasulullah bersama Maria Al Kibtiyah. Atas kehendak Allah semua putra beliau meninggal dunia pada saat usianya masih bayi.
Sedangkan putri-putri Rasulullah, ada empat: Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum dan Fatimah. Ada dua putri Rasulullah yang menjadi menantu Abu Lahab, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang memiliki suami bernama Utbah dan Utaibah (anak Abu Lahab). Ketika Islam datang, Abu Lahab termasuk orang yang tidak mau menerima ajaran Nabi Muhammad dan menyuruh anak-anaknya menceraikan kedua putri Rasulullah karena kebenciannya pada Nabi.
Oleh Allah, Abu Lahab dan istrinya (Ummu Jamil) dijadikan contoh akhlak buruk sebagaimana diabadikan di dalam Al Qur’an, surat Al Lahab. Oleh Rasulullah, Ruqayyah dinikahkan dengan Utsman bin Affan.
Dalam kehidupannya, Rasulullah dikenal sebagai pribadi dengan akhlak yang luar biasa. Kita semua ingat dengan kisah seorang Arab Badui yang buang air kecil di masjid. Ketika seorang sahabat Rasulullah marah karena hal ini, Rasul mencegahnya dan memaafkan serta memaklumi. Sifat ini disebut Rifq, yaitu sifat mudah memaafkan dan memaklumi kesalahan seseorang karena ketidaktahuannya. Betapa mulia kan sifat beliau.
Satu hal yang menarik untuk diketahui bahwa kelak Nabi kita, Muhammad Rasulullah saw menunggu kita di sebuah telaga atau sungai di surga yang bernama telaga Kautsar. Tentang telaga ini telah disampaikan dalam sebuah hadist: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushirin dari al-Muhtar dari Anas berkata. Suatu hari ketika Rasulullah SAW di antara kami, tiba-tiba Beliau tertidur sejenak, lalu Beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Maka kami berkata, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Baru saja diturunkan kepadaku satu surah.”
Beliau pun membacakan surah itu, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.– Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) Al Kautsar– Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah– Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (Qs. Al Kautsar: 1-3) Kemudian Beliau bersabda, “Tahukah kamu apa Al Kautsar?” Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya ia adalah sungai yang dijanjikan Tuhanku ‘Azza wa Jalla kepadaku, di atasnya terdapat kebaikan yang banyak; yaitu telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat, bejananya sejumlah bintang (di langit), lalu ada seorang hamba yang ditarik darinya, maka aku pun berkata, “Yaa Rabbi, sesunggunya ia termasuk umatku.” Allah berfirman, “Engkau tidak mengetahui apa yang mereka setelahmu.” Ibnu Hujr –salah seorang rawi- menambahkan dalam haditsnya, “(Rasulullah SAW) berada di antara kami di masjid (HR. Muslim).
Hadits tentang telaga Kautsar ini berkaitan dengan turunnya surat al-Kautsar. Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir bin As-Sa’di dalam Taisir al-Karim fi Tafsir Kalam al-Manan, menjelaskan bahwa “Allah SWT berfirman kepada Nabi-Nya memberikan nikmat kepadanya, “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.” Yakni kebaikan yang banyak dan karunia yang melimpah yang di antaranya adalah apa yang Allah berikan kepada Nabi Saw pada hari Kiamat berupa sungai yang disebut dengan Al Kautsar, dan telaga yang panjangnya selama sebulan, lebarnya selama sebulan, airnya lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu, bejananya seperti bintang-bintang di langit karena banyak dan bersinarnya. Barang siapa yang meminumnya, maka dia tidak akan haus setelahnya selama-lamanya.
Masyaallah, semakin kita insyaallah akan menjadi manusia yang mencintai Rasululah ya. Dan kehidupan beliau sangat menarik untuk diketahui, diikuti, dipelajari, dicontoh semua manusia. Masih banyak hal-hal istimewa lainnya tentang Nabi… insyaAllah dibahas di tulisan berikutnya.
Semoga bermanfaat, Wallahu’alam bisshowab…*Kepala Bidang Amal dan Usaha Al Uswah Tuban
0 Comments