Oleh: Dea Lonita Sari, S.Pd.*
Mengenali diri sendiri adalah kata yang terlihat mudah namun sebenarnya sulit untuk dilakukan. Kelihatannya hanya sekedar mengenal, namun mengenali diri sendiri lebih sulit dilakukan daripada kita mengenali orang lain. Banyaknya anak-anak di usia remaja belum mampu mengenali dirinya dengan baik bahkan banyak pula orang dewasa yang belum sepenuhnya tau tentang dirinya sendiri.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Buya Hamka bahwa “Mengenal diri sendiri jauh lebih surkar darupada ingin mengetahui kepribadian orang lain. Sebab itu, kenalilah dirimu sebelum mengenal pribadi orang lain”. Maka dari itu, mengenal diri sendiri sebenarnya salah satu aspek penting untuk menjalani hidup ini agar lebih bahagia dan terarah.
Mengenal diri sendiri berarti memahami betul tentang unsur dalam diri, baik itu unsur secara psikologis, fisik, moral diri, potensi hingga sosial. Pada hakikatnya, kita sebagai manusia memanglah memiliki dua entitas, yakni berkenaan dengan jasmani dan rohani. Secara jasmani, mungkin kita dapat mengetahui dan memahaminya, tetapi bagaimana secara rohani? Hal tersebut menunjukkan bahwa mengenal diri sendiri tidaklah mudah.
Agar kita dapat mengenal dan memahami diri sendiri dengan sebaik-baiknya, mulailah tentukan karakter yang menjadi keistimewaan kita. Dikutip dari gramedia blog, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengenal dan memahami diri.
Yang pertama adalah mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Pada tahap ini merupakan tahap yang sangat penting ketika kita ingin mencoba mengenali diri kita. Dengan kita mengetahui kelebihan yang kita miliki maka selanjutnya kita mampu mengembangkan bakat dan minat yang kita kuasai, selain itu mampu membuat diri kita berkembang. Setelah itu perlu juga kita mengetahui kelemahan yang dimiliki, hal tersebut dilakukan sebagai bahan evalusai diri agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Selanjutnya yang kedua mengamati bidang yang disukai dan yang kurang disukai. Mencoba untuk mulai mengamati bidang yang kita kuasai dan bidang yang kurang kita kuasai. Hal tersebut bertujuan agar kita tahu minat dan potensi diri sendiri. Perlu diingat bahwasannya jangan terlalu memaksakan kehendak untuk mampu menguasai seluruh bidang tertentu dengan tujuan agar dipuji atau “dilihat” oleh orang lain. Justru hal tersebut akan mengubah diri kalian seutuhnya. Kemudian, mengetahui bidang yang dikuasai dan kurang dikuasai juga membantu kita dalam menentukan ke mana arah tujuan hidup, serta memahami diri bahwa kita sebagai manusia memiliki keterbatasan masing-masing.
Yang ketiga adalah bersikap jujur pada diri sendiri dan dengarkan suara hati. Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi diri. Ketika hendak mengevaluasi, amatilah dan jujur pada diri sendiri apa saja hal-hal yang membuat diri kita merasa kurang nyaman. Perasaan tersebut dapat menjadi sebuah isyarat jika kita sedang menghindari sesuatu. Sah-sah saja apabila perasaan itu terjadi. Kita tidak boleh terus memaksa diri jika kita sudah tahu kalau tidak nyaman dalam melakukannya. Apalagi jika kita melakukan suatu hal di dasar dengan mengikuti orang lain.
Selanjutnya coba belajar untuk mendengarkan dan memahami suara hati. Suara hati akan menggambarkan perasaan dan keyakinan diri. Suara hati juga dapat menunjukkan sesuatu hal yang menyenangkan, bahkan menyebalkan. Dari hal tersebut pun kita juga dapat mengetahui pesan yang ingin disampaikan pada diri ataupun orang lain di sekeliling kita.
0 Comments