Oleh: Fauzi Prayitno, M.A.*
Agama Islam menganjurkan agar setiap orang, setiap umat Islam memiliki cita-cita, keinginan meraih yang terbaik dalam hidupnya. Artinya, umat Islam itu harus optimis memandang masa depanya untuk menjadi gemilang, karena Allah telah menyatakan manusia itu sebagai pengelola bumi ini.
Pada saat menggali parit untuk persiapan pada perang Khondak, para sahabat menemui Rasulullah Muhammad memberitahu tentang adanya batu besar yang menghalangi penggalian. Maka Rasulullah datang membawa sebuah beliung, membaca basmalah menghantam batu itu dan berkata, “Allahu Akbar! Aku diberi kunci pembuka negeri Syam. Demi Allah, aku melihat istananya yang merah.” Nabi Muhammad berkata begitu ketika melihat percikan sinar menyala akibat pukulan keras beliung ke batu.
Kemudian Nabi Muhammad berkata, “Allahu Akbar. Aku diberi negeri Persia. Demi Allah, aku melihat istananya yang putih, Allahu Akbar. Aku diberi kunci negeri Yaman. Demi Allah. aku benar-benar melihat pintu-pintu Shan’a dari tempatku ini. Aku diberitahu Jibril bahwa umatku akan menguasainya semuanya. Sampaikan berita ini kepada yang lain.”
Selaras dengan Firman Allah dalam Surah Ali Imran: 26 yang artinya, “Katakanlah, wahai Allah yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu-lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Telah terbukti, empat belas abad yang lalu memang hal yang tidak mungkin. Hari ini, orang di Indonesia bisa menyaksikan pemilihan Presiden Amerika Serikat secara langsung tanpa harus ke Amerika Serikat. Teknologi komunikasi informasi telah menjawabnya.
Kisah nyata tersebut membuktikan bahwa umat Islam harus menjadi pelopor, harus memiliki cita-cita yang tinggi, sebab Rasullullah sendiri mempunyai cita-cita tinggi dan bukan mimpi sebab kini terbukti. Apa yang dikatakan Nabi Muhammad itu diyakini para sahabatnya dan terbukti negeri Persia dan Romawi (kini negeri Istanbul) runtuh dan akhirnya kedua kerajaan besar itu takluk di bawah kekuasaan Islam.
Pembelajaran yang bisa diambil dari kisah atau riwayat itu bahwa kaum muslimin harus memiliki keyakinan yang kuat, harus memiliki semangat juang yang tinggi. Umat Islam harus memiliki cita-cita yang besar sebagaimana Firman Allah dalam Alqur’an Surah Ali Imran ayat 26.
Allah SWT maha kuasa memberikan kepada orang-orang yang dikehendakinya maka sebagai umat Islam harus terus bersemangat, berjuang mewujudkan cita-cita mulia. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin jika Allah berkehendak. Hal ini terlihat dari bagaimana mungkin Nabi Muhammad SAW berserta sahabatnya bisa menguasai Persia dan Romawi yang waktu itu memiliki tentara 10.000 orang sedangkan kaum muslimin waktu itu hanya 3000 orang dengan peralatan seadanya. Namun, kenyataannya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berhasil.
Umat Islam harus memiliki cita-cita, keinginan untuk menjadi umat yang terbaik, menjadi pemimpin di permukaan bumi ini. Semua yang dilakukan Nabi Muhammad merupakan kebenaran mutlak yang bisa dijawab dengan perjalanan waktu.
Empat belas abad yang lalu Nabi Muhammad dikatakan bermimpi melihat istana Romawi, Persia dan Yaman dari Madinah. Namun, hari ini yang dikatakan Rasullullah itu bermimpi sudah terbukti, semua orang bisa dengan mudah melihat apa yang terjadi di belahan bumi lainnya tanpa harus pergi ke belahan bumi itu, teknologi telah menjawabnya.
Umat Islam harus yakin dan percaya apa yang dikatakan Nabi Muhammad itu adalah kebenaran mutlak dan bakal terjadi. Jika hari ini umat Islam tertindas, terbelakang dan menjadi korban dari ketidak adilan maka nanti akan berakhir dan berubah umat Islam menjadi pemimpin buat semua pengisi alam ini. Umat Islam harus memiliki cita-cita yang tinggi untuk mewujudkannya sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Muhammad dan yakin apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW itu adalah kebenaran mutlak.
Harus diingat umat Islam bercita-cita tinggi, berkeinginan mewujudkan satu tatanan kehidupan yang baik merupakan ajaran Agama Islam maka semua umat Islam harus berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Hal ini sangat jelas dalam perilaku Nabi Muhammad bersama para sahabatnya dalam menegakkan Agama Islam untuk kemaslahatan umat manusia.
Umat Islam harus memiliki cita-cita luhur, Setiap umat Islam harus memiliki keinginan, cita-cita untuk menjadi pribadi yang baik, sebab dari setiap pribadi yang baik akan lahir keluarga yang baik atau keluarga yang baik yang akan melahirkan satu kaum yang baik Lantas satu kaum yang baik pada akhirnya akan melahirkan satu masyarakat berbangsa dan bernegara yang baik. *Al Uswah Centre TUban
0 Comments