Mulai menghafal di usia 20 tahun setelah lulus masa pengabdian di KMI Gontor Putri 7 di Pekanbaru Riau selama setahun. Berlanjut di KMI Gontor Putri Kampus I di Ngawi selama 4 tahun. Total belajar di Gontor selama lima tahun. Menjadikan Ustazah Fathimah Fahma Mahfudloh menjadi penghafal Al-Qur’an. Proses belajar yang serius dan semangat tinggi mengantarkan beliau menjadi hafiz.
Niat yang gigih untuk menuntaskan hafalan hingga selesai membuat ia melalang buana ke sejumlah pondok pesantren. Di Gontor Putri 7, Yayasan Karantina Tahfiz Qur’an Cirebon, Al Maqdis di Bandung, Al Azhar Malang dan di SMPIT Al Uswah Tuban. Semua demi dekat dengan Kalamullah.
Hingga saat ini ia aktif menjadi guru Al-Qur’an di SMPIT Al Uswah Tuban. Sekolah yang menjadi tempat pengabdiannya kepada para santri untuk menjadi hafiz-hafizah. Setiap harinya memberikan pembelajaran Al-Qur’an dengan luring dan daring. Sambil terus murajaah hafalan. Sehingga hafalannya tidaklah hilang.
Nampak wajah ceria dan santai menjelang dan saat ujian. Sebab setiap harinya sudah terbiasa hafalan sama santri di asrama.
Perjalanan dari lulus di Gontor ia lantas meneruskan ke Yayasan Karantina Tahfiz Qur’an Cirebon. Di sinilah ia serius untuk menghafalkan Al-Qur’an. Mulai juz 1 hingga selesai. Setiap hari-harinya selalu dihiasi dengan murajaah Al-Qur’an dan ayat-ayatNya.
Selama 30 hari pertama di Cirebon, dalam proses menghafal Al-Qur’an, ia mampu menyelesaikan hafalan dasar (murojaah dan teknis dasar lainnya) sehari 20 halaman atau 1 juz. Dengan metode pembagian hafalan per harinya menghafal 4 halaman di waktu habis subuh sampai dengan jam 7 pagi, dan kemudian disetorkan ke ustaz-ustazah pembimbingnya. Di waktu jam 8 pagi hingga 11 siang menghafal 6 halaman dan setoran. Setelah zuhur 3 halaman hafalan. Setelah azar 2 halaman hafalan. Setelah magrib hafalan 1 halaman. Dan, 4 halaman hafalan setelah isya’. Jadi di total 20 halaman genap 1 juz per harinya.
Aktifitas ini terus dilakukan hingga 30 hari pertama saat di Cirebon. Ibarat kata, tiada hari tanpa Al-Qur’an. Setiap detik, menit, jam, dan hari bersama Al-Qur’an.
Divisi Al-Qur’an LPIT Al Uswah Tuban menguji kualitas hafalan ustaz-ustazah secara terbuka. Disaksikan dan disimak oleh tim penguji. Di hari Kamis 17 September 2020 menguji Ustazah Iana Iklimah di jenjang SMAIT Al Uswah Tuban. Bersambung hari ini (19/9) di SMPIT Al Uswah Tuban. Terus akan bergilir ke guru di semua jenjang. Sebab, Al Uswah Tuban komitmen penuh dalam peningkatan dan pembinaan sumber daya manusia.
Ustaz Ahmad Maftuhin dan tim berusaha serius memberikan kontribusi optimal dalam pendidikan Al Uswah dan di Kabupaten Tuban secara umum. Menjadi kota penghafal Al-Qur’an. Terus konsisten memperjuangkan dan merealisasikan cita-cita besar Islam.
Ustazah Fathimah Fahma Mahfudloh dites hafiz 5 juz. Juz 1 – 3, juz 29 dan juz 30. Ia menuntaskan ujian selama kurang dari 3 jam dengan baik dan lancar. Ada 5 penyimak yang menjadi saksi dalam ujian terbuka ini. Diantaranya: Ustaz Ahmad Maftuhin selaku Kepala Divisi Al-Qur’an, Ustaz Iqbal suaminya Ustazah Fathimah, Ustaz Ikhwan Fahrudin sebagai Kepala Divisi Media Center, Ustazah Iin Suryani Koordinator Wafa SMPIT Al Uswah dan Ustazah Elsa, pengajar Al-Qur’an.
Dalam munaqosyah ini siarkan langsung melalui media sosial facebook Al Uswah Tuban. Alhamdulillah selesai dalam satu majelis. Tiga item yang diuji, yakni kelancaran hafalan, tajwid dan fashohah (jelas, fashih dan nampak).
LPIT Al Uswah sendiri mewajibkan gurunya untuk terus meningkatkan kualitasnya. Di SMPIT Al Uswah Tuban memberikan jaminan mempunyai akidah yang lurus, beribadah yang benar, mampu membaca dan menghafal Qur’an dengan tartil.
Sehingga siswa ketika lulus dari SMPIT Al Uswah Tuban minimal mempunyai hafalan minimal 5 juz untuk grade bawah dan 15 juz di grade atas (STQ).
(Admin)
0 Comments