Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk menguatkan moral di negara kita. Membina iman dan takwa generasi milineal sejak dini merupakan langkah konkret yang teguh disuarakan. karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.
Karakter merupakan bentuk kepribadian yang berada titik moral yang berkaitan dengan iman, ketakwaan, dan kepribadian. Misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. Menjadi watak yang melekat sejak dini untuk menjadi insan yang hakiki. Konsep inilah yang senantiasa dibentuk oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Uswah Tuban. Mendidik secara ruhiyah dan jasadiyah dengan pola genius of end.

Peserta muslim kelas V saat MABIT (Foto: Sulthoni/2020)
Pendidikan karakter di lingkungan sekolah dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal. Membentuk siswa dengan pendekatan kereligiusan yang penuh lemah lembut.
Program Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) yang dicanangkan di kelas VI, kini telah berkembang di jenjang kelas di bawahnya. Mulai kelas V telah diterapkan program penguatan karakter dan semangat belajar siswa ini. Di Mabit tak hanya sisi Emotional Spiritual Quotient saja, tapi juga Intelligence Quotient. Siswa kelas V setiap bulannya secara bergiliran diadakan Mabit di sekolah. Dengan penguatan kurikulum sekolah, tilawah, murajaah, motivasi, adab islami, daya juang, kejujuran, dan salat sunnahnya.

Peserta muslimah kelas V saat MABIT (Foto: Sulthoni/2020)
Sekolah dengan konsisten mengadakan program ini sebagai upaya mewujudkan generasi yang siap menghadapi zaman berbasis penguatan karakter qurani. Dengan pendekatan ESQ yang manfaatnya bisa tercapainya keseimbangan antara hubungan Horizontal (manusia dengan manusia) dan Vertikal (manusia dan Tuhan). ESQ juga dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan tindakan.
“Barangsiapa yang meringankan langkahnya menuju Majelis Ilmu, maka akan diringankan langkahnya oleh Alloh menuju Syurga” (HR. Imam Ahmad)
0 Comments