Oleh: Nurhasan, S.Pd.I.*
Keyakinan kepada Allah adalah salah satu kunci sukses segala hal, salah satunya adalah dalam hal berdagang. Sebab segala sesuatunya ia hanya menyandarkan kepada-Nya. Tak mudah mengeluh dan putus saat diberi ujian kesulitan. Ia bersabar dan yakin bahwa suatu saat akan ada hikmah yang muncul dari kesulitan tersebut. Sehingga ia gunakan waktunya dengan sebaik-baiknya untuk berkarya dan mencetak sejarah kebaikan. Keyakinan kepada Allah akan memberi motivasi dan semangat berinovasi dalam menciptakan peradaban kebaikan. Ia percaya bahwa semua datang dari Allah. Jika kaya tak gampang sombong dan gila pujian. Kekayaannya hanya digunakan untuk kepentingan kebaikan di jalan Allah. Jika tak punya ia sabar dan tak gampang putus asa dalam menghadapi kesulitan.
Selain keyakinan harus dibangun juga jalan menuju kesuksesan adalah sifat jujur. Kejujuran di sini sangat penting untuk menambah kekuatan iman. Hidup hanya sekali mari perbanyak memperbaiki diri. Terus berjuang dalam meraih cita-cita nan gemilang. Tetap berusaha untuk keluar dari zona nyaman yang sering melenakan. Sebab jika kita ingin sesuatu yang besar maka kerjakan hal yang belum pernah kita kerjakan sebelumnya.
Di sisi lain berdagang tak melulu harus ambil untung banyak. Tapi bagaimana kita punya niatan saling membantu, sehingga ada unsur saling tolong menolong satu sama lain. Sebab orang yang menolong saudaranya akan ditolong oleh Allah Swt. Berdagang harus jujur. Barang A kondisinya baik katakan baik. Barang B kondisinya kurang baik katakan kurang baik. Dengan kejujuran akan punya kepercayaan (trust) dari para pembeli sehingga punya kredibilitas. Kalau sudah seperti itu kita akan dikejar uang. Bukan kita yang mengejar uang.
Memang berat menjadi orang jujur. Tak hanya di zaman ini, tapi sejak dahulu. Ketika Rasulullah saw., masih berusia remaja, yang menjadi karakter utama beliau diakui, dihargai, dan dihormati oleh semua suku di Mekah adalah karena kejujurannya. Dan betapa mahalnya kejujuran saat ini. Karenanya kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. Tapi faktanya, betapa susahnya sekarang mencari orang yang jujur. “Jujur malah hancur,” kata orang-orang sekarang.
Sebaliknya, orang yang suka berkata jujur dan komitmen terhadap kejujuran. Meskipun mengandung resiko maka Allah memberi penghargaan kepada orang-orang yang berani menelan pil pahit itu, yaitu meneguhkan integritas dirinya untuk tetap bersikap jujur.
Sebab di mata para pelanggan ia penjual yang baik. Kejujuran ini juga sifat dari Rasulullah, yaitu Al-Amin. Beliau dipercaya punya kejujuran tak hanya dari kalangan kaum muslimin tapi juga orang-orang non muslim. Maka kejujuran harus terus kita upayakan untuk membangun kepercayaan terhadap semua orang. Hubungkan setiap aktivitas kita dengan Allah agar hidup kita berkah dan diberi petunjuk jalan yang lurus.
Selain jujur untuk menjadi pedagang yang sukses adalah harus cerdas. Sebab di zaman ini tidak cukup hanya jujur saja. Tapi harus cerdas dalam menyikapi keadaan yang terjadi. Sebab hidup ini selalu dinamis. Hampir setiap hari ada dinamika yang berbeda. Sehingga kecerdasan di sini sangat diperlukan. Kecerdasan juga sifat dari Rasulullah, yaitu fatonah.
Kemudian untuk menjadi pedagang yang sukses adalah harus ikhlas. Ikhlas untuk meniatkan bahwa aktivitas bisnisnya hanya untuk Allah semata. Maka ia akan terhindar dari sifat bohong dan suka melebih-lebihkan barang dagangannya yang tak sesuai dengan kenyataan. Maka sekali lagi keyakinan kepada Allah harus dibangun sejak awal dalam membangun bisnis. Tak hanya bersifat orientasi untung semata tapi bagaimana aktifitas perdagangan kita dalam rangka beribadah kepada Allah. *Pengurus KSPPS Uswah Mandiri Sejahtera
0 Comments