Oleh: Juwita Kridha Wicaksini, S.S.
Tulisan ini ditulis di saat dunia kita tengah mengalami wabah Covid-19. Kita tidak pernah menyangka, di negeri kita tercinta pun bisa didatangi virus corona. Meskipun sebagian besar dari kita sudah banyak menyerap informasi melalui media sosial tentang bagaimana penyebaran dan pencegahannya, ada kalanya mungkin tetap mengalami kecemasan dan kepanikan, karena akibat yang ditimbulkan jika kita terjangkit virus ini adalah kematian. Manusiawi sekali ya, karena rasa takut itu bagian dari cobaan yang Allah berikan untuk hambaNya.
Sebagai ikhtiar dan bentuk usaha lahiriyah (kehati-hatian), penerapan pola hidup sehat dengan makan minum yang menyehatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit harus kita lakukan dengan serius. Begitu juga kebiasaan yang semakin populer saat ini yaitu memakai masker, cuci tangan setelah menyentuh apapun, menyeprotkan desinfektan di beberapa tempat yang berpotensi sebagai sumber menempelnya virus, rasa-rasanya tak asing lagi bagi kita. Pengendalian diri untuk di rumah saja, tidak berada di keramaian dan mengurangi interaksi dengan orang lain juga bisa kita lakukan.
Sebagai mahluk sosial, lalu apa yang bisa dilakukan untuk sesama manusia dalam kondisi seperti ini? Apapun yang bisa kita lakukan, lakukanlah, sesuai kemampuan dan profesi kita. Kalau tidak mampu sendiri, pikirkanlah bagaimana bersama sama membantu sesama dengan sedikit kemampuan yang kita miliki (entah itu berupa barang, jasa, uang, kemampuan atau hanya sekadar empati dan doa.
Alhamdulillah semakin banyak orang, komunitas, organisasi dan lembaga yang peduli pada mereka yang karena wabah ini harus kehilangan pekerjaan atau berkurang pendapatannya, juga pada tenaga medis yang mengawal kesembuhan bagi mereka yang positif. Bersatu dalam menghadapi Covid-19. Semoga kita bisa.
Pasti Allah mempunyai maksud dengan terjadinya musibah ini dan manusia diminta bersabar serta menyadari bahwa sesuatu dari Allah akan kembali kepada Allah. Dan, orang yang sabar atas musibah akan mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Allah.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : ‘Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’un’. Mereka itulah yang mendapat rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al Qur’an, surat Al-Baqarah : 155-157).
Wallahu’alam bisshowab.
0 Comments