0

Menghitung wisata yang ada di Tuban tentunya banyak hal. Pasalnya Bumi Wali ini menyimpan banyak destinasi wisata yang memesona, dari wisata budaya, kuliner, religi hingga wisata alamnya. Nah, jangan “ngaku” petualang sejati kalau belum mengeksplore wisata-wisata yang ada di sekitar Tuban, ya.

Banyak tempat wisata alam Di Kabupaten Tuban yang asri dan asik untuk sahabat kunjungi. Tentunya menjadi salah satu destinasi wisata gua yang tak kalah apik dan hits dari wilayah lain. Mayoritas gua-gua yang ada di Bumi Wali, merupakan gua yang memiliki pemandangan stalaktit dan stalakmit yang begitu menawan. Sahabat bisa sedikit menghilangkan stres dan lebih menenangkan pikiran dengan menyaksikan pemandangan alam yang menakjubkan ini. Tentu tidak sekarang ya gais, sebab masih dalam masa pandemi Covid-19 yang diperpanjang. Semua objek wisata ditutup sementara waktu hingga kondisi kondusif.

Sahabat bisa menentukan pilihan dari sekarang jika masa pandemi berakhir. Mengajak keluarga, kolega, dan sahabat untuk berwisata bersama. Menambah harmoni dalam keluarga tercinta.

Dalam edisi ini akan membahas tentang destinasi panorama alam gua yang ada di bumi wali ini. Apa saja tujuan wisata alam tersebut? Berikut ulasannya.

Gua Akbar

“Allahu Akbar,” kata Sunan Bonang, begitu melihat Gua Akbar, Tuban, +/-500 tahun lalu. Sejak saat itulah, gua yang terletak di tengah Kota Tuban itu disebut Gua Akbar. Adanya pohon Abar, yaitu pohon yang hidup di dekat pintu masuk gua juga menyebabkan sejak dulu masyarakat setempat menyebutnya Gua Abar atau Ngabar. Kata “Akbar” itu kini dipergunakan Pemerintah Kabupaten Tuban sebagai slogannya. Akbar menjadi akronim dari Aman, Kreatif, Bersih, Asri, dan Rapi.

Gua yang terletak di belakang Pasar Baru Tuban, yang masuk wilayah administrasi di Jalan Gajah Mada Kelurahan Gedongombo, Tuban, ini juga memiliki banyak legenda yang dipadukan dengan kepercayaan dan perkiraan sejarah. Seperti dua buah batu di musala di sisi kiri pintu keluar gua. Jika agak diperhatikan, kedua patung ini mirip dengan bentuk singa. “Dipercaya, kedua singa ini diperintahkan untuk menjaga gua,” kata Muchlish, warga setempat.

Salah satu bagian Gua Akbar (Sumber: Instagram.com/ilovetuban)

Menurut penelitian arkeologi, diperkirakan Gua Akbar sudah berusia lebih dari 20 juta tahun. Ditemukannya fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu dan dinding gua itu menguatkan posisi Gua Akbar sebagai gua fosil.

Gua Putri Asih

Destinasi gua yang terletak di Desa Nguluhan, Kecamatan Montong ini mempunyai keindahan yang luar biasa. Gua yang memiliki ornamen stalaktit, stalakmit, pillar (penyangga dari ruang kedua dan ketiga), gordyn (ornamen batu karena tetesan air yang sangat tipis hingga membentuk menyerupai kelambu atau selendang), soda strav, flow stone, helektit (batu yang tumbuhnya dari stalaktit yang tumbuh menyamping), heksentrik (batu ini tumbuhnya dari stalaktit tapi tumbuh menyamping kemudian naik keatas), dan calcite floor (berasal dari lelehan flow stoneyang men yatu dengan tanah dan membentuk ornamen).

Salah satu bagian Gua Putri Asih (Sumber: Instagram.com/asli.tuban)

Gua ini yang menurut kepercayaan memiliki penguasa bernama “Putri Asih” atau “Putri Nawang Asih” ini kaya akan ornamen batu di dalamnya. Memiliki 9 ruangan yang indah untuk dikunjungi. Nama Putri Asih diambil dari nama cucu Arya Penanggungan (keturunan Kerajaaan Pringgalaya) bernama Putri Nawang Asih. Arya Penanggungan adalah raja yang memerintah kerajaan Sarima Panggung tahun 900 M. Konon, karena berbuat kesalahan, kerajaan ini ‘disabda’ hingga kemudian tenggelam dan semua kerajaan berubah menjadi batu yang tampak seperti gua. Pada jaman penyiaran Agama Islam, Gua Putri Asih mempunyai peranan sebagai salah satu pusat syiar Agama Islam yang dipimpin Kanjeng Sunan Kalijaga.

Gua Ngerong

Gua Ngerong bermuasal dari berdirinya kerajaan Gumenggeng yang berpusat di sebuah perkampungan kecil, yakni Dusun Gumeng, Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel. Diperkirakan sekitar seribu tahun yang lalu seorang pemimpin atau Raja Kerajaan Gumenggeng yang saat ini menjadi Dusun Gumeng, Raja tersebut bernama Raden Arya Bangah seorang putra dari Kyai Gede Lele Lontang.

Salah satu bagian Gua Ngerong (Sumber: Instagram.com/keindahan_tuban)

Kerajaan tersebut berada dipegunungan kapur yang sulit akan sumber air baik untuk minum maupun kebutuhan berkehidupan sehari-hari. Terlebih pada saat musim kemarau wilayah kerajaan tersebut bisa terlanda kekeringan yang mengakibatkan paceklik pada kehidupan masyarakat sekitar kala itu.

Gua Ngerong berlokasi di Kecamatan Rengel di tengah-tengah pusat kecamatan. Letaknya dijalan raya rengel sehingga akses untuk menuju lokasi sangatlah mudah dijangkau oleh pengunjung.  Ingat Gua Ngerong, pasti akan mengingat mitos ikan lelenya yang tidak boleh diambil pulang. Menurut kabar yang beredar, bahwa ikan lele disana tak dikeramatnya. Selain ikan lele ada juga kelelawar yang berjumlah ribuan bertemapt tinggal di langit-langit gua tersebut. Silahkan dikunjungi ya gais!!

Gua Pesantren Perut Bumi

Pondok Pesantren Perut Bumi dengan nama resminya Pesantren Syeh Maulana Maghribi merupakan salah satu objek wisata bernuansa religi berbentuk Gua di kota Tuban. Nama pesantren tersebut diambil dari nama waliyullah yang pernah singgah di tanah Jawa. Pondok Pesantren Perut Bumi merupakan wisata religi yang saat ini biasa dikunjungi peziarah dari penjuru Nusantara.

Salah satu sisi Gua Perut Bumi (Sumber: Channelmuslim.com)

Gua yang terletak di jalan tembus Gedongombo, Tuban, ini tak pernah sepi dari pengunjung. Selain akses jalnnya mudah, juga ingin melihat langsung pesantern yang ada di dalam goa. Menyuguhkan keindahan alam bawah tanah yang luar biasa. Di dalam gua ada masjid yang memiliki keindahan yang fantansis. Penasaran? Ayo kita kesana dulur!!

Gua Tegalrejo

Gua ini baru saja ditemukan oleh warga setempat, tepatnya di Dusun Tegalrejo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan. Pintu masuk relative sempit sehingga pengunjung yang mau masuk harus bergantian. Gua ini masih benar-benar baru. Lantai gua masih tertimbun tanah merah bercampur batu. Di dalam gua yang berukuran sekitar 5×5 meter tidak ada lubang selain pintu masuk. Kondisinya sangat gelap mengingat fentilasinya masih belum banyak. Gua yang berlokasi di petak 2 RPH Mulyoagung, BPKH Mulyoagung, KPH Parengan tersebut ditemukan mandor hutan bernama Sunarto pada Senini 19 Maret 2018 sekitar pukul 10.00 WIB.

Bagian dari Gua Tegalrejo (Sumber: Jawa Pos Radar Bojonegoro)

Gua Suci

Gua Suci merupakan gua buatan di Leran Wetan, Kecamatan Palang yang dibangun pada tahun 1026. Berdasarkan catatan sejarah, Gua Suci termasuk ke dalam peninggalan dari kerajaan Majapahit yang letaknya persis di tempat penambangan batu kapur. Memiliki pemandangan yang sangat indah, gua ini cocok untuk dijadikan background foto liburanmu, lho.  seperti dikutip idntimes.com.

Gua ini sangat terkenal di wilayah Kecamatan Palang, Tuban. Masyarakat di sana sudah tak asing dengan Gua Suci.

Bagian dari Gua Suci yang bagus untuk swafoto (Sumber: instagram.com/tuban.istimewa)

Gua Kancing

Dilansir dari idntimes.com Gua Kancing terletak di Dusun Tlogo, Desa Prunggahankulon, Kecamatan Semanding. Daya tarik dari Gua Kancing ini adalah adanya sumur yang memiliki kedalaman 4-5 meter. Tempat wisata Gua Kancing akan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 16.00 setiap harinya.

Gua Kancing yang menawan untuk wisatawan (Sumber: petualangarjun.blogspot.com)

Alam Tuban kece juga sahabat, jika kita tahu daerah alam ini dengan baik mungkin hanya butuh jalan lebih jauh. Menikmati keindahan gua di bumi wali. Biasanya bersama bersepeda dengan komunitas lebih asyik. Biar kita bisa peka dengan nikmat yang beda-beda kan jadi makin seru hidup lebih berwarna.

Masih ada beberapa gua yang ada di bumi wali selain di atas. Penulis menyajikan di edisi kali ini 7 gua. Sahabat bisa menentukan pilihan dari sekarang untuk bisa menjelajahinya lain waktu.


Like it? Share with your friends!

0

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this
Chat
Hallo Sahabat Al Uswah
Admin ChatAl Uswah CentreWhatsApp
Dsu Al UswahWhatsApp