Tuban dengan jargon Bumi Walinya menasbihkan sebagai kota yang sarat akan nilai sejarahnya. Mulai banyaknya makam waliyullah, tempat ibadah yang mendunia hingga desiran pantai di garis memanjang. Garis pantai mulai dari Desa Karangagung hingga wilayah Kecamatan Bancar yang berbatasan dengan Rembang, Jawa Tengah.
Kabupaten Tuban berada di jalur Pantura (pantai utara) dan deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang. Di Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Semua daerah memiliki nilai sejarah, kekayaan alam dan budaya sendiri.
Dalam edisi kali ini, Khazanah Tuban akan mengulas tentang Museum Kambang Putih yang terkenal di Tuban. Banyak situs bersejarah yang ada di museum yang berdekatan dengan Kantor Bupati Tuban ini. Hanya selemparan kacang dari Kantor Bappeda Kabupaten Tuban.
Kata Kambang Putih berasal dari sebuah prasasti yang dibuat oleh Raja Sri Mapanji Garasakan.
Museum Radya Pustaka yang pertama kali dibangun di RI. Ada juga Museum Gajah, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.
Museum sebagai pelindung benda cagar budaya. Sebagai tempat pembentukan ideologi, disiplin, dan pengembangan pengetahuan bagi publik. Dirasa sangatlah penting untuk pendidikan masyarakat.
Museum ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur kala itu, yakni Basofi Soedirman pada tanggal 15 Januari 1996. Museum Kambang Putih dibangun oleh para pemerhati budaya di Tuban. Tanggal dibangun adalah 4 Januari 1984, namun baru difungsikan sejak tanggal 28 Maret 1984. Lalu apa tujuannya? Sebagai wadah resmi untuk menampung semua hasil kekayaan budaya Tuban. Mulai dari batu, koin, uang kuno, arsip dan benda bersejarah lainnya. Di museum ini ada pula tinggalan-tinggalan arkeologi yang telah ada sejak zaman Majapahit.
Lahan seluas 150 m2 dibuat satu lantai dengan luas bangunan publik 125 m2, bangunan ini didirikan berdasarkan SK No 22 Th. 1984 dengan status kepemilikan tanah milik pemerintah.
Museum Kambang Putih memiliki cita-cita sebagai lembaga kajian ilmiah bukti material peninggalan sejarah budaya tempo dulu, sekarang dan yang akan datang yang bertugas untuk menyimpan, merawat, melestarikan, menyebarluaskan, menyampaikan, memamerkan dan menyelamatkan benda-benda budaya yang tak ternilai harganya. Wikipedia.id
Museum yang bercat putih ini di hari normal buka mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB di hari Senin s/d Jumat. Koleksi museum sekitar 2200 buah. Wah banyak, ya. Apa saja itu? terdiri dari koleksi biologi, arkeologi, filologi, etnografi, keramik, dan numismatik.
Beberapa contoh koleksi keramik yang ada di Museum Kambang Putih antara lain, keramik dari Cina, Vietnam, Thailand dan Eropa.
Ada beberapa artefak menarik seperti artefak Lingga dan Yoni. Ada uang-uang kuno koin dan kertas dari abad XIX-XX. Terdapat peralatan nelayan tradisional seperti dayung, jala atau jaring, tempat menyimpan ikan dan juga sepasang sandal yang terbuat dari kayu.
Ada pula pohon ukiran dari Sunan Bonang Tuban, Kalpataru. Kalpataru terbuat dari kayu jati (Tectona grandis) berfungsi sebagai tiang penyangga “pendopo rante” yang berada dalam kompleks makam Sunan Bonang. Kayu bercabang empat di ukir dengan berbagai motif tumbuhan (floral design) serta bangunan suci dari empat agama; Islam, Hindu, Budha dan Konghucu (Konfusius).
Ada kaset lama dari musisi Tuban, Koes Plus. Foto-foto Bupati Tuban dari masa ke masa. Penulis juga menemui Fosil Cula Badak (Rhinoceros), fosil yang sudah berumur kurang lebih dari 300.000 tahun. Konon ditemukan di daerah Kecamatan Jenu, Tuban.
Ada Jangkar berlengan empat setinggi 1,82 m dengan cincin kemudi lengkap dengan rantainya, ditemukan di Kec. Bancar, Tuban. Merupakan jangkar kapal bala tentara Mongol yang di kirim ke Jawa oleh Khubilai Khan untuk menyerang Kertanegara (Kerajaan Singosari) pada tahun 1293. Khubilai Khan selain sebagai Kaisar Mongol (1260-1294) juga sekaligus pendiri Dinasti Yuan (1279 -1294).
Nah, ada juga barang khas masyarakat Tuban, yaitu Ongkek. Ongkek merupakan alat untuk mewadahi Legen yang merupakan minuman tradisional khas Tuban.
Eits, ada batik khas Tuban juga lho, gais. Dikenal dengan proses pembuatan kainnya dengan ”tenun gedog”. Menyimpan kekayaan berbagai motif seperti: Srigunting, Likasan kothong, Panji Konang, Ganggeng, Kijing Miring ,Owal Awil, Kembang Kluwih dan Lok Can.
Ada keramik berasal dari dinasti Yuan dari Cina dan dari Thailand. Keramik yang diindikasi berasal dari abad 13 sampai 14 tersebut sekarang telah resmi menjadi koleksi Museum Kambang Putih dan akan dipamerkan di galeri museum, tubankab.co.id
Setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional. Tuban telah memperhatikan benda kuno di tempat yang benar. Keberadaan museum sangat penting karena memiliki tanggung jawab dan fungsi untuk melestarikan, membina, sekaligus mengembangkan budaya masyarakat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
Melalui pesan-pesan yang dirangkai lewat display dan ruang pameran, museum berfungsi sebagai sarana komunikasi dan jembatan penghubung yang dapat memicu kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat.
(Admin)
- Like
- Digg
- Del
- Tumblr
- VKontakte
- Flattr
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- ManageWP.org
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- Yummly
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link
0 Comments