Callysta Nesha Putri K Santri SMAIT Al Uswah Raih Empat Medali Tingkat Nasional

Prestasi santri di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT Al Uswah) Tuban Jawa Timur terus meningkat. Terbaru Callysta Nesha Putri K. meraih empat medali tingkat nasional. SMAIT Al Uswah Tuban sejak berdiri Tahun 2016 terus menunjukkan dan membuktikan kontribusinya terhadap perbaikan generasi bangsa. Sekolah yang sudah dua kali meluluskan ini terus berupaya meningkatkan mutu dalam segala hal.

Segala komponen pendidikan diupayakan sesuai standar dan optimal. Baik Standar Nasional Pendidikan maupun Standar Mutu SIT, terus diperbaiki dan dibenahi. Karena hal ini sudah menjadi misi sekolah yakni senantiasa melakukan pengembangan mutu dan ekspansi lembaga, serta SDM dengan prinsip learning and growing.

Alhamdulillah Ananda Callysta meraih empat medali itu diantaranya, medali perunggu olimpiade Indonesia di Kompetisi Biologi Nasional. Medali perak lomba biologi Lembaga Sains Pelajar di Olimpiade Sains Nasional. Medali perunggu lomba kimia oleh Pusat Olimpiade Sains Nasional di Memory in Cave Competition dan terakhir meraih medali perak lomba Bahasa Indonesia di olimpiade Indonesia di Kompetisi kejuaraan Bahasa Indonesia tahun 2022.

Selain Callysta, ada nama In’am Cavan Rijal M yang meraih medali perak olimpiade kedokteran dasar tingkat SMA/sederajat yang digelar oleh Asosiasi Olimpiade Nusantara. Ada juga satu lagi santri atas nama M Pradana Setyawan yang meraih juara 3 lomba Puisi nasional yang digelar oleh Arbacreativity.

Saat ditemui oleh Media Center Al Uswah Tuban Callysta menceritakan bahwa raihan ini tak lepas dari dukungan ustazah di SMAIT Al Uswah Tuban. Apa yang menjadi raihan saat ini tak menjadikannya puas. Ia akan terus mencari di internet mengenai lomba skala nasional untuk meningkatkan kemampuannya.

“Aku harus bisa. Orang di dekatku terus memberikan semangat. Jika gagal, saya coba lagi. Masukan dari teman juga menjadi penyemangatku,” katanya.

Persiapannya selama lomba, ia belajar dan konsul ke ustazah pembimbing. Selama bimbingan ke ustazah Ulfi. Callysta juga menambah belajar sendiri dengan mengerjakan berbagai soal. Seiring dengan bimbingannya tersebut ia mendapat tambahan semangat dan asa berlebih.

“Saya sering bimbingan sama ustazah di sekolah. Perasaan saat menang: senang, terharu, dan bersyukur. Kata orang; ada pelangi setelah hujan itu benar adanya. Saya telah mengalaminya. Saya harus terus belajar,” tuturnya.

Ketika kami tanya, apa rencanamu ke depan Callysta? Ia tegas menjawab, akan cari info buat lomba lagi. Yang digelar oleh dinas pendidikan atau pemerintah lainnya. Agar bisa dapat sertifikat yang bernilai lebih lagi. Selama di pondok, Ia mendapatkan pendampingan cukup dan didukung dengan fasilitas yang memadai.

“Saya ucapkan terima kasih ke SMAIT Al Uswah Tuban,” ucapnya.

Callysta sekarang hafiz Qur’an 6 juz. Ia menargetkan lulus dari SMAIT Al Uswah hafiz 10 juz. Cita-citanya bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ustazah Apni Viyandari Kepala SMAIT Al Uswah Tuban mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan enam medali santrinya. Callysta ini santri yang memiliki semangat tinggi untuk berprestasi. Banyak perlombaan tingkat nasional yang ia ikuti untuk memperluas pengalaman dan mengukur kemampuannya dalam bidang akademik, jelasnya.

Ustazah Apni mengungkapkan santri yang saat ini duduk di kelas 11 MIPA ini juga sangat aktif dalam pengikuti pelajaran di kelas. Saya sangat bangga atas prestasi yang ia raih saat ini, ujarnya. Semoga diperlombaan lainnya Callysta dapat meraih medali yang lebih banyak.

Beliau menegaskan bahwa komitmen sekolah dalam meluluskan santri yang berkualitas terus dilakukan. Agar memiliki standar kompetensi lulusan yang mana dituangkan dalam jaminan kualitas sekolah. Dididik memiliki aqidah yang lurus, ibadah yang benar, dan akhlak yang mulia, mampu membaca dan menghafal Qur’an dengan tartil minimal 7 juz. Berprestasi optimal dalam akademik dan non akademik, ungkap guru muda penuh semangat ini.