Bendera merah putih siap berkibar. Petugas pengibar bendera telah siap menarik sang saka merah putih ke ujung tiang bendera. Dengan aba-aba, bendera siap! Perlahan petugas menarik benedera pelan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seluruh peserta upacara hormat dan pandangan fokus tertuju ke sang saka merah putih.
Lantunan lagu kebangsaan menambah hikmat dan haru upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia. Momen sakral ini menjadi sejarah tiap tahunnya di Al Uswah Tuban. Setiap tanggal 17 Agustus mengadakan upacara bendera sebagai wujud syukur kemerdekaan dari Allah Swt.
Nikmat kemerdekaan bagi bangsa Indonesia ini sangatlah luar biasa. Sudah 76 tahun tepat hari ini menjadi sejarah yang tak terlupakan. Syukur kemerdekaan oleh bangsa negara fakta sejarah bahwa ulama, tokoh-tokoh bangsa, prajurit dan seluruh elemen bangsa telah ikut berjuang meraih kemerdekaan. Apa yang telah kita raih hari ini atas jasa besar pahlawan kita. Kita harus senantiasa berjuang untuk kemajuan bangsa di ranah pendidikan, salah satunya.

Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Uswah Tuban cara memperingati kemerdekaan dengan upacara bendera di lapangan atas. Sejumlah guru ikut mengikuti prosesi upacara dengan hikmat. Dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Upacara berlangsung hikmat penuh penghayatan. Memahami pesan-pesan dari inspektur upacara. Dalam amanah upacara HUT ke-76 RI.
Kepala SDIT Al Uswah Tuban bertindak sebagai inspektur upacara. Ustaz Mulyadi mengatakan, alhamdulillah puji syukur kepada Allah Swt. Bersalawat kepada rasulullah. Sebagai wujud rasa cinta kita sebagai anak dan putra bangsa atas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Atas nikmat kemerdekaan yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia. Hampir seluruh anak bangsa melahirkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pagi ini ikut syukur dengan menggelar upacara bendera di sekolah tercinta.
Perjuangan bangsa kita dalam merebut kemerdekaan tak mudah. Butuh persatuan, kerja keras, gotong royong, dan semangat yang membara di antara ulama, prajurit dan masyarakat. Kita harus bersungguh-sungguh dalam setiap tujuan yang akan kita tempuh. Bahkan para pejuang kita terdahulu mengorbankan harta, pikiran, waktu, dan nyawanya untuk bumi pertiwi ini.
Mambangun generasi unggul bangsa Indonesia ke depan dengan semangat mendidik sesuai zamannya. Mendidik dengan apa yang dibutuhkan murid ke depan.

Tugas guru menyiapkan anak-anak bisa tumbuh dan berkembang. Menjadi pemimpin di bangsa dan negara. Mendidik dengan berlandasan ahlak yang mulia. Dalam setiap proses pembelajaran, tantangan kita tentang anak mempunyai skill yang akan dihadapinya ke depan. Mereka akan tumbuh dan mengisi berbagai macam pekerjaannya.
Mungkin pekerjaannya yang tidak kita bayangkan sebelumnya. Tugas kita mengantarkan untuk siap ke zamannya. Sebagai orang tua akankah kita mewariskan ilmu kita.
Pemuda sekarang adalah pemimpin di masa yang akan datang. Sudahkah kita membekali pengetahuan dan keterampilan pada anak anak kita yang kelak di masanya? Akan muncul 1000 macam pekerjaan yang mungkin belum dicita-cita kan karena belum terkenal di dalam hatinya. Karena kemajuan IT hal-hal baru tersebut akan muncak di masa masa anak kita nanti.
Hendaknya kita takut dalam keadaan yang doif. Sebagai orang tua harus terus tumbuh untuk berkembang untuk anak-anal kita di masa depan. Perjuangan bangsa kita sebagai wujud syukur kehadirat Allah.
Di momen ini juga sebagai sarana evaluasi diri bahwa kita sebagai seorang guru sudah kita siap untuk mengisi dan meneruskan tujuan para pejuang. Untuk memerdekakan bangsa dan negara ini. Tentu sebagai pendidik tugas kita adalah menyiapkan generasi-generasi yang siap untuk menjadi pemimpin di masanya.
(Admin)
0 Comments