Salat tahajud termasuk ibadah yang “sulit” bagi sebagian umat untuk dilakukan. Salat ini biasanya dilakukan di waktu sepertiga malam, saat kebanyakan orang sedang enak-enaknya istirahat (tidur). Karena itu, sebagian orang sangat sulit untuk bangun di waktu tersebut.
Bagi Sahabat Al Uswah penting untuk meniati sebelum tidur untuk salat Tahajud. Bangun malam untuk beribadah kepada Allah Swt. Di jam ini rasa ngantuk dan malas lagi berat-beratnya. Gangguan ini menjadi hilang jika kita niat dan paham triknya. Yah, perlu dilatih untuk bisa terlaksana.
Shalat Tahajud adalah suatu salat yang amat dianjurkan dan banyak terkandung keutamaan. Dalam suatu riwayat, Rasulullah bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari (tahajud) ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat (HR. Ibnu Majah no. 3251).
Oleh karenanya, tak aneh bila umat Islam dianjurkan untuk membiasakan diri mendirikan shalat Tahajud. Dilansir dari Kesan, id, ada beberapa hal yang perlu diingat, ya!

Oke Sahabat Al Uswah yang berbahagia, kita simak beberapa nasehat dan tips yang dianjurkan oleh para ulama. Berikut adalah nasehat dan tipsnya:
Hemat makan sebelum istirahat (tidur)
Banyak dari ulama kita, baik klasik dan kontemporer, ketika waktu makan malam tiba akan menyeru kepada murid/santrinya, “Jangan makan berlebihan, minumlah!”
Hal ini dilakukan untuk mengingatkan murid mereka bahwa perut yang kenyang akan menyebabkan tidur yang terlalu pulas, sehingga berat untuk bangun malam. Namun, hendaklah seseorang makan dan minum secukupnya.
Wahb Ibnu Munabbih berkata, “Tidak ada Anak Adam yang lebih dicintai setan dari mereka yang suka berlebihan makan dan tidur.”
Aktivitas secukupnya di siang hari
Aktivitas kita di siang hari juga ikut andil dalam menentukan apakah kita bisa atau tidak bangun di malam hari. Oleh karena itu, usahakanlah jangan menghabiskan energi sepenuhnya di siang hari.
Sisakan energi agar badan dan pikiran tetap segar dan tenang. Sebab tubuh yang kelelahan akan membuat tidur kita semakin nyenyak dan sulit untuk bangun malam.
Perbanyak mengingat Allah
Dzikir adalah kehidupan bagi hati, dan siapa yang memiliki hati yang hidup akan berhasil dalam melakukan sholat malam. Abu Musa Al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Persamaan seseorang yang mengingat Tuhannya dan seseorang yang tidak mengingatnya adalah seperti orang hidup dan mati.” (HR Al-Bukhari)
Jeda Istirahat (tidur) siang walau sejenak
Dalam Islam, tidur siang sejenak itu disebut dengan qailulah. Secara harfiah kata itu bermakna tidur di pertengahan siang. Namun, beberapa ulama menyatakan bahwa tidur terbaik di waktu siang dilakukan setelah Zuhur.
Rasulullah bersabda:
اسْتَعِينُوا بِطَعَامِ السَّحَرِ عَلَى صِيَامِ النَّهَارِ وَبِالْقَيْلُولَةِ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ
Manfaatkanlah makan sahur untuk menolongmu puasa di siang hari, dan tidur siang untuk bangun malam (HR. Ibnu Majah no. 56).
Walaupun ada ulama yang menilai hadis di atas itu dhoif (lemah), secara makna hadis tersebut benar dan boleh untuk diamalkan. Imam Al-Munawi mengatakan bahwa jika tubuh telah terpenuhi kebutuhan tidurnya, maka ia akan menjadi kuat untuk bangun shalat Tahajud.
Hindari dosa
Seorang pernah datang kepada Imam Hasan Al-Basri dan berkata, “Hai Abu Said (panggilan sang imam), kondisiku sehat dan aku ingin shalat malam, tetapi kenapa aku susah bangun?”
“Dosa-dosamu telah menghalangimu melakukannya,” jawab sang imam.
Suatu hari Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Selama lima bulan aku merugi tidak melakukan shalat Tahajud karena dosa yang aku perbuat.”
Seorang pun bertanya, “Dosa apa itu?”
“Aku melihat seseorang menangis, lalu aku berkata dalam diriku, ‘Orang ini riya’,” jawab sang imam.
Oleh karena itu, para ulama berpendapat bahwa jika kita ingin mudah melaksanakan Tahajud di malam hari, maka hindarilah dosa, maksiat, dan prasangka buruk di siang hari. Sucikanlah hati kita di siang hari, insyaAllah pada malamnya kita akan dimuliakan oleh Allah dengan dimudahkan shalat Tahajud kepada-Nya.
Rasulullah bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ : ( كلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ) ” . قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’ (HR. Tirmidzi no. 3334).
Terapkan sunnah tidur
Hal lain yang bisa dilakukan agar memudahkan shalat Tahajud adalah membiasakan mempraktekkan sunnah sebelum tidur. Misalnya, berdoa dan berzikir sebelum tidur, shalat sunnah dua rakaat, tidur miring ke kanan.
~Banyak orang yang membicarakan tentang Allah, tapi sedikit sekali yang mau berbicara kepada Allah. Bawa serta tahajud dan doa ke dalam hidupmu dan berbicaralah kepada-Nya.
(Admin)
0 Comments