0

Salah satu tema dari pembelajaran di KBIT Al Uswah adalah mengenal dan mencintai kerajinan khas Tuban. Banyak kerajinan khas Tuban diantaranya batik dan gerabah.

Melalui sentra sains, ustazah mengenalkan gerabah. Gerabah adalah kerajinan dari tanah liat yang digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Seperti cobek, kuali, atau yang lainnya. Selain itu gerabah disebut juga dengan tembikar, yang merupakan salah satu peninggalan budaya di Indonesia. Jadi pembuatan gerabah sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Rata-rata orang zaman dulu masyarakat biasa menggunakan gerabah di dapurnya. Berupa cobek untuk makan, kendi untuk tempat minum dan genuk untuk wadah air. Namun seiring dengan perkembangan zaman peran gerabah tergantikan dengan barang-barang pabrik industrial.

Salah satu siswa KBIT Al Uswah membuat kerajinan dari plastisin (Foto: Yuli/2021)
Salah satu siswa KBIT Al Uswah membuat kerajinan dari plastisin (Foto: Yuli/2021)

Berbagai bentuk strategi bisa dilakukan para orang tua untuk membujuk dan mengarahkannya. Terkadang anak akan menunggu mood bagus dulu setelah itu barulah mereka menuruti arahan kita. Tentu setiap anak terlahir unik, ya bunda. Selalu ada hal unik dan lucu anak-anak usia pertumbuhan. Tingkah polah buah hati acapkali menggemaskan bagi ayah/bunda. Momen yang demikian ini tak akan terulang lagi. Golden memoris orang menyebutnya.

Melalui sentra sains anak-anak diajak untuk berkreasi membuat gerabah melalui plastisin. Membentuk dengan sabar agar hasil yang didapat sesuai harapan. Mengapa memakai plastisin. Karena plastisin memiliki warna yang menarik dan mudah untuk dibentuk. Pada sentra ini ustazah mengajak anak untuk membuat cobek dan uleg-uleg. Karena kedua benda tersebut paling sering dijumpai di rumah saat ibu sedang memasak.

Salah satu siswi KBIT Al Uswah membuat kerajinan dari plastisin (Foto: Yuli/2021)
Salah satu siswi KBIT Al Uswah membuat kerajinan dari plastisin (Foto: Yuli/2021)

Dengan sistem pendekatan islami (sesuai tuntunan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Saw) melalui integrasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum. KBIT Al Uswah berupaya untuk dapat mengotimalkan ranah kongnitif, efektif psikomotorik dengan seimbang. Ditambah dengan pengenalan belajar Al-Qur’an (mengaji) metode Wafa dan menghafal beberapa surat pendek, hadis, kebiasan-kemandirian dan do’a-do’a harian.

Tujuan dari kegiatan ini selain untuk mengenalkan cara membentuk gerabah juga untuk bersosialisasi,  memperkuat motorik kasar dan motorik halus . Menambah wawasan anak mengenai kerajinan khas Tuban. Melatih kesabaran serta mengasah kreatifitas anak-anak.

Salah satu siswa KBIT Al Uswah membuat kerajinan dari plastisin (Foto: Yuli/2021)
Salah satu siswa KBIT Al Uswah membuat kerajinan dari plastisin (Foto: Yuli/2021)

Setelah itu seperti biasanya para orang tua mendokumentasikan kegiatan anada dan mengirimkan pada ustazah untuk diamati dan disimpan. Kemauan dan semangat ananda merupakan prestasi tersendiri dari ananda dan orang tua.

Pembelajaran di rumah tentunya berbeda dengan pembelajaran yang secara langsung di sekolah namun dengan niat yang kuat dan kerjasama yang baik dari orang tua, pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Tanpa adanya kerjasama yang baik antara guru dan orang tua maka pembelajaran tak akan berlangsung sempurna. Maka peran serta keduanya sangatlah penting untuk menuntaskan segala aspek yang ada di jenjang PAUD.


Like it? Share with your friends!

0

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this
Chat
Hallo Sahabat Al Uswah
Admin ChatAl Uswah CentreWhatsApp
Dsu Al UswahWhatsApp