0

Sahabat Al Uswah yang berbahagia. Selepas umat muslim melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan, kini tiba di bulan Syawal. Dimana bulan Syawal ini merupakan hari raya Idul Fitri. Di bulan Syawal salah satu waktu istimewa melaksanakan ibadah puasa sunnah. Jika di bulan Ramadan puasanya wajib bagi setiap umat muslim dengan ketentuan tertentu.

Di bulan Syawal ada puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Puasa Syawal yang pahalanya seperti satu tahun penuh berpuasa. Tata cara melaksanakan puasa Syawal harus diperhatikan dengan saksama. Adapun waktu pelaksanaannya hanya 6 hari menurut sunnah Nabi Muhammad SAW. Dimulai pada tanggal 2 Syawal, sehari setelah Idul Fitri.

Niat dan Tata Cara Puasa Syawal

Seperti ibadah lainnya, puasa sunah enam hari di bulan Syawal harus diiringi dengan lafal niat. Berikut bacaan niat puasa sunah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Setelah melafalkan niat puasa sunah, umat muslim menjalankan sahur sebelum azan Subuh seperti pada umumnya. Dilanjutkan dengan berpuasa menahan lapar dan nafsu selama kurang lebih 13 jam hingga matahari terbenam atau saat azan Magrib berkumandang.

Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal. Kendati demikian, puasa juga bisa dilakukan berselang hari asalkan masih pada bulan Syawal.

Ada baiknya kita lihat keterangan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain berikut ini.
( و ) الرابع صوم ( ستة من شوال ) لحديث من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر ولقوله أيضا صيام رمضان بعشرة أشهر وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة أي كصيامها فرضا وتحصل السنة بصومها متفرقة منفصلة عن يوم العيد لكن تتابعها واتصالها بيوم العيد أفضل وتفوت بفوات شوال ويسن قضاؤها

Artinya, “Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,”(Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).

Uraian di atas cukup jelas menerangkan kapan waktu pelaksanaan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Idealnya puasa sunah Syawal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.

Hukum

Hukum puasa syawal adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh”. (HR Muslim no. 1164).

Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni mengatakan bahwa, “Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya mustahab menurut mayoritas para ulama”. (Al-Mughni, 3/176). (Admin/ed)

 


Like it? Share with your friends!

0

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this
Chat
Hallo Sahabat Al Uswah
Admin ChatAl Uswah CentreWhatsApp
Dsu Al UswahWhatsApp