Oleh: M. Sahlan, S.Pd*
“Dan saling tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya”. (Q.S Al-Maidah: 2).
Dalam kehidupan manusia tidak ada yang terlepas dari ujian dan kesulitan. Karena sesungguhnya Allah SWT menguji manusia dengan banyak cara. Bencana alam, wabah penyakit, kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas sempit rezekinya, lapangnya rezeki, kesahatannya yang terganggu, kekuatan fisik yang dimiliki, sulit dan belum memiliki keturunan, ujian karena anaknya sulit untuk diajak kepada kebaikan, dan banyak ujian dan cobaan lainnya. Itu semuanya adalah untuk melihat dan mengukur ketakwaan dan keimanannya.
Allah SWT juga menciptakan kondisi demikian agar saling melengkapi antara satu dengan yang lain. Menumbuhkan kepedulian bagi yang berlebih untuk yang kurang. Menumbuhkan empati bagi yang kesulitan. Saling membantu dan menolong untuk kebaikan, karena pada hakikatnya setiap orang akan merasakan kesulitan dalam kehidupannya.
Apalagi dalam kondisi bencana atau musibah besar. Dalam kondisi normal saja, ada kewajiban bagi setiap orang untuk meringankan beban saudaranya. Maka selayaknya ketika musibah terjadi atau dalam kondisi sulit, maka kepedulian orang lain sangat dibutuhkan untuk membantu meringankan beban.
Maka, ayat di atas sangatlah tepat jika dipraktekkan dalam kehidupan. Tidak ada manusia yang benar-benar mampu untuk menyelesaikan masalahnya. Pasti membutuhkan bantuan orang lain karena sesungguhnya manusia tidak terlepas dari sifat kelemahannya. Wallu’alamu bis showab. *Kepala SMPIT Al Uswah Tuban
0 Comments