Salah satu ajang wirausaha yang memberi kesempatan pada anak untuk berkreasi dan berani membuat terobosan serta mepresentasikannya, adalah Kidpreneur. Dengan kreatifitas orangtua dan guru, anak dilatih memiliki beberapa alternatif jawaban dan solusi. Alternatif tersebut akan melatih anak mampu mengambil keputusan yang tepat dari berbagai pilhan yang ada.
SDIT Al Uswah Tuban setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan pekan business day yang diikuti oleh seluruh siswa kecuali kelas VI saja. Dalam Pekan Kewirausahaan ini ada 22 stand per kelas yang dipamerkan. Setiap stand diisi aneka makanan dan minuman untuk dijual. Tak kurang setiap stand terdapat ratusan menu yang disiapkan.

Salah satu siswa menjajakan dagangan ke pengunjung (Foto: Admin/2020)
SDIT Al Uswah Tuban tak hanya gencar dalam hafalan Al-Qur’an, penguatan karakter anak, preatsi akademik, dan nilai sosial yang bagus, tapi juga pengawalan untuk berwirausaha. Ini diwujudkan dengan agenda kegiatan pekan business day 2020. Adapun hasil dari seluruh keuntungan penjualan akan dimasukkan ke kas kelasnya masing-masing.

Kostum unik peserta business day (Foto: Admin/2020)
Acara yang bertemakan “Berbisnis Nusantara Menjawab Tantangan Global” diikuti oleh seluruh kelas I-V A-E dengan pembagian jadwal yang disesuaikan tiap jenjangnya. Dimulai hari Senin (17/2) di kelas V A-E dan diteruskan di kelas di bawahnya sampai terakhir di kelas I A-D di hari Jumat (21/2). Setiap kelas menampilkan temanya masing-masing. Ada yang bertemakan jepang, nusantara, dan lainnya. Guru, siswa, dan wali murid bersinergi dalam setiap fase kegiatan ini.
Acara yang berlangsung pada Februarai 17-21 Februari 2020 ini berlangsung menarik, seru, ramai dan kompetitif. Setiap kelas bisa menentukan menu yang akan dijual. Dengan prosentase laba yang telah disepakati bersama antara siswa dan wali kelasnya. Laba tersebut akan dibuat kas/saldo keuangan kelas masing-masing. Bagi kelompok yang mendapatkan laba terbanyak, akan keluar sebagai kampiun.

Siswa dan guru saat melayani pembeli (Foto: Admin/2020)
Wirausaha bukan hanya dunianya orang dewasa, tapi juga bisa menjadi bagian dari dunianya anak-anak. Bedanya, wirausaha pada anak-anak tak bisa dijalankan sendirian, namun membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang dewasa, orangtua maupun guru.
Anak-anak yang mengenal dunia wirausaha sejak dini, akan mendapati manfaat untuk bekal masa depan kelak. Pada tahapan usia yang terbilang belia, anak-anak yang belajar menumbuhkan jiwa wirausaha, akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif. Kreativitas yang terlatih sejak dini, termasuk melalui berbagai ajang dan kegiatan kewirausahaan, menjadi modal utama produktivitas dan kemandirian anak kala ia dewasa.

Momen keceriaan peserta kelas V saat business day (Foto: Admin/2020)
Menurut wali kelas IVB, “Ada 15 jenis makanan dan 6 menu minuman, jadi total ada 21 menu. Setiap menunya rata-rata ada 10 pcs yang siap dinikmati oleh pengunjung. Menunya, nasi ayam teriyaki, chicken katsu, nugget, onigiri, babakaran, piscok, martabak, takoyaki, bakpao, donat, pudding karakter, dan tahu bakso, dan aneka camilan lainnya. Sedangkan di minuman, menyediakan es boba milo, es buah, thai tea, es mie jelly, jus jambu, dan es lilin coki-coki. Semuanya ludes dalam hitungan jam”.
Sedangkan wali kelas IVC, menuturkan “Ada 13 jenis makanan dengan jumlah 340 pcs dan 8 jenis minuman dengan jumlah 150 pcs. Harga dijual mulai Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu. Semuanya menu yang disajikan juga habis”.
Kidpreneur merupakan bentuk kepedulian untuk memberikan kesempatan pada anak agar kreatif sejak dini. Melalui kegiatan ini anak-anak mendapatkan dukungan dan akses untuk mengasah kreativitasnya.
0 Comments