Oleh: Fauzi Prayitno, M.A. Alhafiz
Amru bin Abdul Wad tertawa dengan nada mengejek ketika mengetahui yang memenuhi tantangan perkelahiannya hanyalah seorang Ali bin Abi Tholib. Namun keberuntungan dalam perkelahian memulai perang tersebut tetap di raih oleh Ali. Amru harus mengalami awal kekalahan ketika kakinya yang kekar manjadi sasaran pedang Ali. Amru pun tumbang ke tanah. Sehingga hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa Amru dipastikan akan melayang.

Fauzi Prayitno trainer pembelajaran Alquran metode Wafa dan HRD Al Uswah (Foto: Yani/2019)
Dalam kondisi terdesak tersebut Amru iba-tiba amru meludahi wajah mulia Ali sepupu Rasulullah ini. Ali berdiam diri lalu menyingkir setelah mendapat penghinaan itu. Ali mengurungkan niat membunuh Amru yang sudah terkalahkan. Ali berguman : ”Aku marah saat dia meludahi wajahku, tapi aku tidak ingin membunuhnya karena kemarahanku atas pembelaan penghinaan terhadap diriku. Akan aku tunggu lenyapnya kemarahanku dan Aku akan membunuhnya semata karena Allah Ta’ala.
Meskipun Amru bin Abdul Wad tetap gugur di tangan Ali, namun proses kemenangan Ali biin Abi Tholib ini memberikan pelajaran berharga kepada kita akan perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan semangat tauhid kepada Allah SWT. Bukan karena kebencian dan kemarahan ketika diri ini terhinakan ataupun karena kecinttaan dan kepatuhan kepada yang lain.
Sahabat Ali juga menampilkan tauladan tentang semangat tauhid adalah satu-satunya landasan untuk spirit patriotisme kepada selain Alloh Ta’ala. Semangat tauhid inilah yang akan mampu mengalahkan hawa nafsu dan ego pribadi sekaligus mengendalikan kemauan dan perjuangan pembelaan dan penegakkan Risalah Islam.
Perjuangan senantiasa akan tetap perlu dikobarkan selaras dengan terus terjadinya pertentangan antara haq dan bathil. Firman Alloh Ta’ala :
“ Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia”. (QS. al-An’am: 112)
Dan kita bisa mendengar perkataan munafiqun ketika menanamkan prinsip racun di tengah kaum muslimin, dengan ucapannya : “Islam itu baik sekali, sangat besar, dan sangat indah. Kenapa dibela? Islam hadir membela manusia, bukan sebaliknya. Saya ini bau, hatinya kotor apa pantas bela Islam?”
Begitulah ucapan meraka yang bertujuan agar muslimin membiarkan ketika islam dan muslimin di hinakan. Agar muslimin mendiamkan setiap kemungkaran yang mereka lakukan. Semoga Alloh Yang maha Kuat senantiasa berkenan menganugerahkan kekuatan kepada kita untuk kita pergunakan membela dan menjaga kemuliaan Alloh, Rosululloh dan Dinul Islam.
“ Sungguh Allah akan menolong orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS. al-Hajj: 40)
Cukuplah banyak ayat yang menjelaskan perintah pembelaan tersebut, ayat-ayat sangat mudah terfahami oleh logika akal sehat.
Imam As-Sa’di menjelaskan surat Muhammad ayat 7, Ini merupakan perintah dari Allah kepada orang yang beriman agar mereka membela Allah dengan menjalankan agamanya, mendakwahkannya dan berjihad melawan musuhnya. Dan semua itu bertujuan untuk mengharap wajah Allah. Jika mereka melakukan semua itu, maka Allah akan menolong mereka dan mengokohkan kaki mereka. (Tafsir as-Sa’di, hlm. 785)
0 Comments