Ada Makna di Balik Musibah

Di balik sebuah musibah bagi sebagian orang, ada berkah yang disiapkan oleh Tuhan bagi sebagian makhluk dan hamba-Nya yang lain. Juga selalu ada hikmah atau makna di balik sebuah musibah. Berpikir yang jernih dan mendalam akan suatu musibah yang menimpa.

Allah subhanahu wa ta’ala memiliki hikmah yang indah. Di antaranya ada yang dipahami dan ada yang tidak atau belum dipahami oleh siapa pun selain-Nya. Tidaklah Allah subhanahu wa ta’ala menamai diriNya dengan al-Hakim, Dzat Yang Maha Bijaksana, melainkan karena semua takdir dan syariat-Nya penuh hikmah atau makna.

Suatu misal ada hewan ternak yang mati adalah musibah bagi pemiliknya, tetapi menjadi rezeki bagi cacing tanah dan mikroba yang hidup di tanah. Hikmahnya tanah menjadi subur setelah bangkai hewan itu terurai semua.

Demikian samarnya maksud terjadinya musibah yang menimpa manusia hingga membutuhkan renungan yang lama dan pandangan yang saksama. Meskipun demikian, terkadang manusia tidak memahami apa yang terjadi. Terkadang, ada yang memahami sebagian kecilnya dan ada yang dimudahkan memahami sebagian besarnya.

Musibah pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu akrab dengan kehidupan. Adakah orang yang tidak pernah mendapatkan musibah, tentu tidak ada. Musibah adalah salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah kepada manusia.

Kita wajib memahami bahwa Allah subhanahu wa ta’ala memiliki banyak hikmah dalam pengaturan makhluk-Nya yang tersamarkan dari pemahaman kebanyakan para ulama, lebih-lebih orang “awam”. Dia memiliki hikmah sesuai dengan keluasan ilmu-Nya yang mutlak. Manusia juga memiliki hikmah, tetapi (sesuai) dengan “sedikitnya” ilmu mereka.

Musibah adalah sunnatullah yang berlaku atas para hamba-Nya. Dan bukan berlaku pada orang-orang yang lalai dan jauh dari nilai-nilai agama saja. Namun juga menimpa orang beriman.

Mobil kita yang mogok atau rusak di tengah perjalanan adalah musibah bagi kita, tapi berkah bagi bengkel dan teknisinya. Hikmahnya muncul berbagai teknologi otomotif yang semakin memudahkan perawatan kendaraan.

Ban kendaraan yang bocor adalah musibah bagi pemilik kendaraan, tetapi berkah bagi tukang tambal ban. Hikmahnya muncullah teknologi ban tubeless. Dan banyak lagi contoh lainnya.

Pada fenomena merebaknya virus Covid-19 di negeri kita. Ada yang mendapat musibah karena sakit yang disebabkan oleh virus itu. Tapi ada juga yang mendapat berkah. Misalnya yang paling nyata terlihat adalah larisnya produk masker, alat pelindung diri (APD), dan hand sanitizer.

Namun, tentunya para penjualnya juga harus jujur dan tulus. Semata-mata menjual untuk mendapat untung sewajarnya dan menolong orang yang membutuhkan. Bukan lantas menjual dengan harga setinggi-tingginya karena sedang banyak permintaan. Itu sudah jadi tindakan tercela.

Selain itu bagi yang membutuhkan juga jangan membeli banyak-banyak melebihi kebutuhannya. Karena itu akan menyulitkan orang lain yang membutuhkan untuk mendapatkannya. Itu sudah mulai masuk tercela. Membeli banyak-banyak boleh dengan tujuan untuk diberikan kepada orang yang kesulitan mendapatkannya.

Bisa juga pengingat bagi kita. Bagi negara kita untuk lebih mematangkan SDM medis, alat-alat medis, infrastruktur, dan sarana pendukung kesehatan lainnya untuk lebih antisipasi ketika ada wabah. Menjaga pola hidup bersih, disiplin waktu, waspada, dan tidak ceroboh. Budaya-budaya ketika dahulu yang baik bisa diterapkan dengan kondisi saat ini.

Dengan adanya kejadian seperti saat ini, kedepan lebih disiapkan lagi pencegahan yang baik dan terstruktur. Mulai masyarakat hingga pemangku kebijakan. Agar (jika) hal yang tidak diinginkan bisa segera teratasi.

Maka, patut menjadi renungan kita untuk berbenah diri agar hidup sesuai dengan ketentuan-Nya. Serta memetik hikmah di balik wabah mematikan virus corona yang kini menimpa dunia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top