PPKM memang “menyulitkan” masyarakat dan para siswa untuk tumbuh meningkatkan taraf kehidupan. Keterbatasan untuk bercengkerama dan mengembangkan diri dengan dunia luar rumah, masih belum disarankan oleh pemerintah. Akibat benturan kondisi di masa pandemi yang tidak memungkinkan kegiatan berkumpul secara langsung dapat dilakukan.
Sudah memasuki tahun kedua bersama pandemi. Hal ini juga merupakan tahun kedua kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di rumah. Namun, seharusnya itu tak menyurutkan tekad kita untuk terus berkarya dalam rangka mengisi kemerdekaan. Kita harus tetap berkonstribusi meningkatkan kemajuan Indonesia dengan tehnologi dan kreativitas yang ada.
Jika biasanya kita merayakan dirgahayu RI beramai ramai dengan berbagai macam lomba tradisional. Seperti tarik tambang, gobak sodor, dan lain lain. Sekarang kita harus mengalihkan sementara perlombaan yang bersifat lebih menantang di hadapan laptop dan smartphone, seperti: lomba cipta puisi, lomba membuat video kreatif, dan lomba membuat video orasi. Sebagaimana yang dilakukan SMAIT Al Uswah tahun kemarin.

Jauh berbeda dengan tahun lalu, SMAIT Al Uswah Tuban kini dapat merayakan HUT RI bersama dikarenakan para siswa dapat kembali ke asrama pada 24 Juli 2021. Mensterilkan diri selama 2 pekan, hingga akhirnya dapat dinyatakan layak melakukan berbagai aktivitas semula.
Dengan adanya kebersamaan dan kesempatan, SMAIT Al Uswah Tuban bisa melakukan berbagai macam agenda untuk memeriahkan HUT RI ke-76, dengan antusias dan semangat kemerdekaan secara tatap muka yang tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Dimulai dengan upacara bendera untuk memperingati HUT RI ke-76. Pada hari Selasa, 17 Agustus pukul 7 pagi, seluruh warga SMAIT Al Uswah bersiap melaksanakan upacara bendera dengan konsep cinta tanah air. Para dewan guru (muslim) diseragamkan mengenakan jas hitam kemeja putih. Sementara para guru (muslimah) mengenakan kebaya khas Indonesia. Tampak anggun dan berwibawa dalam menjiwai HUT RI ke-76 ini. Tak hanya dewan gurunya yang menjiwai upacara bendera ini, para santri juga sangat hikmad dalam upacara bendera.
Seusai upacara, seluruh siswa dan asatizah mengadakan sesi foto bersama kemudian dilanjut sarapan bersama dengan tumpeng ala kemerdekaan di teras kelas, sebagai bentuk simbolis perayaan HUT RI ke-76.

Setelah melakukan agenda pembukaan tersebut, tibalah di acara puncak yakni, lomba Agustusan yang dilakukan oleh semua warga SMAIT Al Uswah Tuban. Uniknya, di sini semua warga Al Uswah terutama Albama. Albama turut andil dan antusias dalam berpartisipasi mengikuti rangkaian lomba yang diadakan, tak terkecuali para asatizah. Terdapat berbagai macam lomba untuk para asatizah yakni: lomba injak kertas, injak ranjau, dan voli sarung, triple date, injak aku (menginjak balon berisi air), tunjukan jalan yang lurus.
Tak mau kalah dengan muslimah, muslim SMAIT Al Uswah mengadakan 7 lomba di antaranya: bak benteng, makan kerupuk, battle flip, futsal, estafet kelereng dan lain sebainya. Dalam lomba ini, tim Albama mengambil lomba yang berisikan moral, pentingnya mengutamakan kebersaman yang menggambarkan semangat keutuhan NKRI dan semangat dalam mengisi kemerdekaan.
Semua lomba yang diselenggarakan oleh tim Albama, berupa kelompok-kelompok yang dapat meningkatkan pemikiran dalam strategi kerja sama guna mencapai cita-cita, meningkatkan toleransi, serta menjunjung tinggi nilai nilai yang terkandung dalam pancasila. Urusan menang ataupun kalah tidak dipermasalahkan dalam pengadaan lomba ini. Yang terpenting adalah semangat dalam berkarya, kompak dalam bekerja sama, dan antusias mengisi kemerdekaan dengan karya.
Sebagaimana yang dikatakan ustaz Masrukin dalam amanat beliau saat upacara HUT RI ke-76 “Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Meskipun di masa pandemi, karya tetap harus berjalan demi kemajuan Indonesia.”
0 Comments