Kita sering mendengar Masjid Al-Aqsa, baik dari televisi, ceramah mubalig, maupun baca dari artikel/buku. Masjid sangat bersejarah dalam peradaban. Nah, kita perlu mengetahui apa saja sih keitimewaan yang dimiliki oleh Masjid Al-Aqsa yang pernah sebagai jujugan Rasulullah dalam perjalanan Isra Mi’raj itu. sebelumnya kami ulas sedikit tentang Palestina ya sahabaat?
Oke, kita bahas sebentar tentang negara di Asia ini ya? Palestina adalah salah satu tempat suci di muka bumi. Allah menyebut tanah Al-Quds atau Yerusalem di Palestina dengan tanah suci secara langsung dalam Al-Qur’an.
Palestina adalah sebuah negara di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Hingga saat ini status secara “politiknya” masih dalam perdebatan. Sebagian besar negara di dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan ASEAN telah mengakui keberadaan Negara Palestina.
Wilayah Palestina saat ini terbagi menjadi dua entitas politik, yaitu Wilayah Pendudukan Israel dan Otoritas Nasional Palestina. Di negara ini, Masjid Al-Aqsa berada. Dalam sudut pandang umat Muslim, Nabi Muhammad diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa Isra Mi’raj dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjidil Haram di Makkah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidilharam.
Firman Allah:
يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ – ٢١
Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi (QS. Al-Maidah [5]: 21).
Selain itu, Palestina juga ada tempat penting bagi agama selain Islam. Rasulullah beberapa kali menyebut Masjid Al-Aqsa berdampingan dengan dua masjid agung lainnya, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Rasulullah bersabda:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صلى الله عليه وسلم وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
Tidaklah ditekankan untuk berziarah kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasulullah, dan Masjid Al-Aqsa (HR. Bukhari no. 1189).
Hadis di atas menegaskan keistimewaan Masjid Al-Aqsa bersama dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Lalu adakah keistimewaan lainnya dari Masjid Al-Aqsa? Pasti ada, ya sahabat. Dalam edisi kali ini, kami akan jabarkan sebagai berikut:
Rumah Allah kedua di bumi
Masjid Al-Haram adalah rumah Allah pertama di muka bumi, sedangkan Masjid Al-Aqsa adalah rumah kedua. Mengapa dinamakan Masjid Al-Aqsa?
Hal ini karena letaknya yang jauh dari Masjidil Haram, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Az-Zubair bin Bakkar, seorang ahli bahasa dan sastra di masa Dinasti Bani Abbasiyah.
Pernah Abu Dzar Al-Ghifari ra. bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang dibangun pertama di bumi?”
Rasulullah menjawab, “Masjid Al-Haram di Mekkah.”
Kemudian Abu Dzar bertanya lagi, “Masjid apa selanjutnya?”
“Masjid Al-Aqsa,” jawab Rasulullah.
Lalu Abu Dzar bertanya kembali, “Berapa jangka waktu pembangunan kedua masjid?”
Lalu Rasulullah menjawab, “40 (tahun)” (HR. Bukhari no. 3425).
Dari hadis di atas kita mengetahui bahwa Masjid Al-Aqsa dibangun 40 tahun setelah Masjid Al-Haram.
Tempat singgah Rasulullah sebelum naik ke langit
Setelah wafatnya paman Rasulullah, Abu Thalib dan istri beliau Khadijah ra., kesedihan memenuhi hati Rasulullah. Dua orang yang telah bersama beliau cukup lama dan menjadi pilar dakwah selama di Makkah telah meninggalkan dunia.
Untuk menghibur Rasulullah, Allah memperjalankan beliau di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa, lalu ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini dikenal dengan Isra’ Mi’raj.
Rasulullah bersabda:
أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ – وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ – قَالَ فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ
Aku telah didatangi Buraq, yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari baghal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut Buraq tersebut mencapai ujungnya. Beliau bersabda lagi, “Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis (Al-Aqsa).” (HR. Muslim no 162).
Singgahnya Rasulullah di Masjid Al-Aqsa memiliki hikmah tersendiri. Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani (w. 852 H) mengisahkan bahwa orang-orang Quraisy “menginterogasi” Rasulullah tentang kebenaran peristiwa Isra’ Mi’raj dengan menanyakan ciri-ciri Masjid Al-Aqsa untuk mendiskreditkan beliau.
Jika Rasulullah tidak mampu menjawab, maka beliau akan dianggap pendusta. Namun, Rasulullah mampu menjawab seluruh pertanyaan mereka dengan baik.
Hal ini menjadi bukti kebenaran perjalanan Isra’ Rasulullah ke Masjid Al-Aqsa sekaligus Mi’raj beliau ke Sidratul Muntaha. Seandainya Rasulullah langsung diangkat dari Masjidil Haram ke langit, maka suku Quraisy tidak bisa bertanya-tanya tentang Masjid Al-Aqsa.
Tempat para nabi pernah shalat bersama-sama di masjid ini
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah juga melaksanakan shalat bersama para nabi dan mengimami mereka di Masjid Al-Aqsa.
Rasulullah menceritakan perjalanan Isra’ Mi’raj beliau dan bersabda:
فَحَانَتِ الصَّلاَةُ فَأَمَمْتُهُمْ
Lalu datang waktu shalat (dan aku bersama para nabi), maka aku mengimami mereka (HR. Muslim no. 172).
Imam Baihaqi (w. 458 H) mengatakan bahwa ada dua riwayat tentang Rasulullah mengimami para nabi. Riwayat dari Said bin Musayyab (w. 94 H) menceritakan bahwa Rasulullah shalat bersama para nabi sebelum Mi’raj.
Sedangkan riwayat dari Abu Dzar dan Malik bin Sha’sha’ah menyatakan bahwa beliau shalat bersama para nabi setelah kembali dari Sidratul Muntaha.
Peristiwa shalat para nabi bersama Rasulullah tidak pernah terjadi di masjid manapun kecuali di Masjid Al-Aqsa.
Kiblat perdana bagi umat Islam
Setelah hijrah ke Madinah, Allah memerintahkan agar Rasulullah dan para sahabat shalat dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis.
Dengan shalat menghadap Baitul Maqdis, diharapkan orang-orang Yahudi tertarik dan mau masuk Islam. Rasulullah juga ingin menegaskan bahwa Islam tidak datang untuk menghapus ajaran para nabi terdahulu. Namun demikian, orang Yahudi tetap tidak mau menerima Islam.
Setelah shalat menghadap Baitul Maqdis selama 16 sampai 17 bulan, Allah menurunkan wahyu untuk shalat menghadap Masjidil Haram.
Allah berfirman:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ … – ١٤٤
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. (QS. Al-Baqarah [2]: 144)
Ibnu Abbas ra. menjelaskan bahwa ayat ini turun sebagai jawaban atas keinginan Rasulullah untuk shalat menghadap Ka’bah yang merupakan kiblat Nabi Ibrahim as.
Merupakan masjid yang disebut langsung dalam Al-Qur’an
Allah banyak menyebut masjid dalam firman-Nya. Kata masjid disebutkan sebanyak 28 kali dalam Al-Qur’an. Namun masjid yang disebutkan beserta namanya hanya ada dua, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsa.
Allah berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ – ١
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS. Al-Isra’ [17]: 1).
Selain menjadi satu dari dua masjid yang Allah sebut langsung dalam Al-Qur’an, Masjid Al-Aqsa juga dirujuk sebanyak 70 kali baik secara langsung maupun tidak langsung dalam firman-Nya.
Luas Masjid Al-Aqsa
Luas keseluruhan kompleks Masjidil Aqsa adalah sekitar 144.000 meter persegi dan dapat menampung 400.000 jemaah. Ada bagian-bagian lain diantaranya: Masjid Al-Qibli atau Jami’ Al-Aqsha, Kubah Shakhrah, Musala Al-Marwani, Kubah Kenaikan (Mikraj), Kubah Silsilah, Kubah Nabi, Al-Mawazin, Museum Islam, Air Mancur Qayt Bay, Air Mancur Qasim Pasya, Gerbang-Gerbang, Menara, dan Tembok Ratapan)
Sahabat tadi itu keistimewaan Masjid Al-Aqsa yang tidak dimiliki masjid-masjid pada umumnya. Keistimewaan yang Allah berikan kepada Al-Aqsa hendaknya menambah kecintaan kita kepada masjid yang mulia ini. Oke, sudah tahu ya sahabat, kita semakin kagum atas Karunia Allah, ya. Kita doakan sama-sama atas apa yang terjadi di sana agar segera usai dan mendapatkan solusi terbaiknya.
Rujukan/Referensi: Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, Ibnu Katsir, Tafsir Qur’an Al-’Azhim, Jalaluddin As-Suyuthi, Ad-Dibaj ‘Ala Shahih Muslim, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw. dalam Sorotan Al-Quran dan Hadis-Hadis Shahih.
0 Comments