Oleh: Juwita Kridha Wicaksini, S.S.
Life is beautiful. Pernahkah Sahabat Al Uswah Tuban membaca atau mendengar kalimat ini? Bagi penggemar film, pasti akan mengaitkannya dengan judul film. Ya, film Italia yang dirilis tahun 1997 tentang kemampuan seorang ayah dalam mengimajinasikan suatu hal yang mencekam, menakutkan menjadi sebuah petualangan menyenangkan bagi anaknya. Tapi saya tidak akan membahas tentang film ini. Jika Sahabat ingin tahu banyak tentang Life is Beautiful sebagai judul film, googling saja ya.
Di episode kali ini saya akan mengajak Sahabat untuk menikmati tulisan pendek di bawah ini. Syukur-syukur bisa memberikan manfaat dan meninggalkan hal yang positif. Semoga.
Pernahkah Sahabat merasa hidup ini begini-begini saja, membosankan dan kadang ada tidak enaknya (sebenarnya hidup kita itu enak kok, kalau kita nggak banyak mengeluh dan ingat untuk selalu bersyukur). Kalau pernah, berarti ada yang salah dalam diri kita. Mungkin kita butuh didudukkan, bahkan berbaring beberapa saat untuk mengembalikan kesadaran kita. Pelan-pelan yakini bahwa sesungguhnya hidup itu indah. Semua yang Allah persembahkan untuk hidup kita itu sempurna dan ada tujuannya, untuk dinikmati, disyukuri dan membahagiakan. Value kehidupan itu disini.
Apa sih yang bisa membuat kita menikmati hidup ini dan menjalani setiap aktifitas dengan penuh kesadaran rasa syukur ? Jawabannya adalah : ketika pikiran kita nyambung dengan jasad kita saat melakukan apa saja. Tetapi, yang terjadi seringkali sebaliknya. Antara tubuh dan pikiran, tidak hadir utuh, tidak menyatu, alias gak nyambung.
Saat sedang makan, pikiran kita tidak benar-benar menikmati proses makan itu sendiri. Ntah berlarian kemana, sambil lihat tivi atau sambil lalu. Cobalah mulai hari ini kita makan dengan tenang. Awali dengan membaca doa dengan khusyuk. Tanpa kuasa Allah, tak akan ada rezeki berupa makanan untuk kita. Syukuri makanan yang sedang ada di hadapan kita. Lezatnya, tekstur dan rasanya…serta bagaimana proses makanan tersebut sebelum masuk ke mulut kita.
Ada banyak orang yang berjasa mengantarkannya untuk kita sebagai rezeki yang luar biasa. Pikirkan bahwa di saat kita makan, ada orang lain yang tidak/belum makan dan menahan perihnya rasa lapar. Tahan keinginanmu untuk sambil ngobrol. Ingat, tubuhmu sedang makan. Maka, pikiranmu juga harus tetap bersama makananmu.
Ketahuilah, Allah sedang memberikan ‘rezeki baru’, berupa kesadaran tentang nikmatnya diberi makanan oleh Allah. ‘Rezeki lama’ dan sudah Allah jamin untuk semua makhlukNya adalah makanan itu sendiri. Menikmatinya dengan kesadaran penuh inilah yang disebut ‘rezeki baru’. Ini yang disebut value/ nilai (keindahan) dalam hidup. Selalu bersyukur atas nikmatnya setiap pemberianNya.
Tidak hanya pas makan. Saat kita berjalan, sedang sholat atau bahkan ketika tidur, lakukan semuanya dengan sepenuh hati berkesadaran. Nanti kita pasti akan selalu bahagia merasakan indahnya hidup. Semua aktifitas terasa bermakna.
Terus, jangan coba-coba mencemaskan hari esok dan hari-hari selanjutnya. Syukuri setiap 1 hari yang Allah takdirkan untuk kita. Kita dibangunkan setiap harinya itu untuk menjalani kehidupan 24 jam ke depan (kadang belum tentu, karena kita tidak pernah tahu). Bekal kita hanya berusaha bahagia dengan mensyukurinya. Allah yang akan menyiapkan rezeki-rezeki baru mengejutkan lainnya. Selamat mencoba. *Kepala Divisi Kurikulum LPIT Al Uswah Tuban
***terinspirasi dari Buku Ustad Arafat (Setiap Hari Ada Rezeki Baru Untukmu)
- Like
- Digg
- Del
- Tumblr
- VKontakte
- Flattr
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- ManageWP.org
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- Yummly
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link
0 Comments