0

Oleh: Fauzi Prayitno, M.A*

Rasulullah pernah mengalami kesulitan ekonomi karena diboikot. Tetapi yang terjadi kemudian justru sebaliknya. Rasulullah Muhammad Saw. dalam menyampaikan Islam kepada dunia tidaklah berjalan dengan mudah. Ada saja rintangan yang dihadapi Rasulullah, tidak hanya pribadi namun hingga keluarga besarnya.

Masyarakat Mekah kala itu sangat membenci Rasulullah. Mereka melakukan berbagai cara demi menghentikan Rasulullah menyebarkan ajaran Islam yang bertentangan dengan keyakinan leluhurnya.

Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan memboikot Rasulullah secara ekonomi. Pemboikotan ini juga diberlakukan kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib, klan Rasulullah.

Para petinggi suku-suku musyrik di Mekah kala itu membuat pengumuman pemboikotan agar dipatuhi semua orang. Pengumuman itu digantung pada dinding Kabah, seperti tertuang dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih karya Quraish Shihab.

“Tidak ada bantu membantu, tidak ada jual beli, tidak juga kawin-mawin, tidak ada damai sampai pendukung-pendukung Muhammad bersedia menyerahkannya secara sukarela untuk dicegah berdakwah atau untuk dibunuh,” demikian bunyi pengumuman itu, seperti tertera dalam beberapa riwayat.

Satu riwayat menyebutkan pengumuman itu ditulis oleh Manshur bin Ikrimah. Tetapi, riwayat lain menyebutkan penulisnya adalah Baghid bin Amir.

Lewat pengumuman itu, siapapun dilarang memberikan makan kepada Rasulullah dan keluarga besarnya. Termasuk juga mengadakan transaksi jual beli dengan mereka. Namun demikian, ada saja yang tidak tega dan secara diam-diam memberikan makanan kepada Rasulullah dan keluarga besarnya. Meski pada akhirnya makanan itu tetap saja diberikan kepada anak-anak yang kelaparan.

Pemboikotan itu memang menimbulkan kesengsaraan pada Rasulullah dan keluarga besarnya. Tidak hanya di Mekah, boikot juga terjadi saat Rasulullah tinggal di Madinah. Tetapi, harapan kaum Quraisy untuk memberi ” pelajaran” kepada Rasulullah dan keluarganya ternyata meleset. Seluruh anggota Bani Hasyim dan Bani Muthalib, kecuali Abu Jahal, justru bersatu melawan pemboikotan dan berhasil.

Boikot Atas Umat Islam Madinah

Ketika umat Islam hijrah ke Madinah, kaum musyrik Mekah merampas harta mereka. Umat Islam juga dilarang pergi ke Madinah dengan membawa harta apapun.

Salah satu sahabat yang mengalami hal ini Shuhaib Al Rumi. Satu riwayat menyebutkan kaum musyrik merampas seluruh harta Shuhaib. Dia dikejar, dipaksa, dan diancam ketika hendak ke Madinah. Kaum musyrik baru membolehkan dia pergi setelah hartanya habis dirampas.

Tetapi, kondisi ini justru menimbulkan simpati yang semakin besar kepada Rasulullah. Umat Islam di Madinah semakin tegar hingga siap melakukan perlawanan sesuai perintah Rasulullah. *Kepala HRD LPIT Al Uswah Tuban

(Admin)


Like it? Share with your friends!

0

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this
Chat
Hallo Sahabat Al Uswah
Admin ChatAl Uswah CentreWhatsApp
Dsu Al UswahWhatsApp