Oleh: Susilo* (Kelas XII IPS SMAIT Al Uswah Tuban)
Di zaman globalisasi ini, nasionalisme masyarakat suatu bangsa diuji dengan berbagai kebudayaan luar yang masuk ke dalam suatu bangsa tersebut. Berbagai kebudayaan asing kian mulai digandrungi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda. Hal ini lah yang menjadi tantangan besar dan harus menjadi perhatian khusus pemerintah dan juga masyarakat Indonesia. Mengapa hal ini harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat Indonesia?. Karena kebudayaan asing dapat membuat masyarakat terlena sehingga lupa akan jiwa nasionalismenya. Terlebih lagi kebanyakan dari kebudayaan asing memilik sasaran empuk yakni generasi muda. Hal ini sangat dikhawatirkan karena generasi muda merupakan pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa Indonesia di masa depan.
Generasi muda saat ini menyukai berbagai kebudayaan-kebudayaan asing dan seakan melupakan kebudayaan negaranya sendiri. Mereka lebih hafal lagu-lagu yang berasal dari luar negeri dari pada lagu-lagu daerah Indonesia dan lagu-lagu nasional Indonesia. Mereka lebih suka mempelajari kebudayaan luar negeri daripada mempelajari kebudayaan mereka sendiri. Sebagai contoh, anak remaja masa kini lebih menyukai idol grup yang berasal dari suatu negara. Ketika seseorang memiliki rasa fanatik yang terlalu tinggi terhadap sesuatu, maka jangan heran jika mereka selalu berlebihan dalam menyukai suatu hal tersebut.
Kebanyakan mereka lebih mengingat siapa saja anggota dari idol grup tersebut dibandingkan mengingat siapa saja pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsanya. Mereka lebih suka mempelajari kosakata dari bahasa asal idol grup tersebut daripada mempelajari kosakata bahasa daerahnya. Mempelajarai kosakata bahasanya sendiri saja tidak mau. Apalagi mempelajari bahasa daerah dari daerah lain.
Contoh lain yaitu ketika generasi muda ditanya tentang dasar negaranya yakni Pancasila. Kebanyakan dari mereka salah menyebutkan urutannya bahkan ada yang tidak mengingat isi Pancasila tersebut. Terlihat sangat miris bukan?. Para pahlawan yang telah berjuang dan rela bertaruh nyawa dalam perjuangan kemerdekaan bangsanya kurang dihargai oleh generasi muda. Tugas kita sebagai masyarakat Indonesia di zaman yang telah merdeka hanyalah menjaga keutuhan bangsa ini dengan tetap mempertahankan nasionalisme dalam masyarakatnya. Namun dalam kenyataannya, nasionalisme masyarakat Indonesia kian menyusut akibat perkembangan zaman dan adanya kebudayaan asing dari luar yang sulit dibendung dan dihindari.
Ketika nasionalisme masyarakatnya telah menyusut, bukan tidak mungkin suatu negara tersebut dapat hancur dengan sendirinya secara perlahan. Kebudayaan yang ada dalam negara tersebut pun ikut “hancur” seiring dengan berkurangnya minat masyarakat. Hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor kebudayaan negara ini diambil oleh negara lain dan dijadikan kebudayaan mereka.
Nasionalisme masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan melalui berbagai hal. Seperti melalui lembaga pendidikan yaitu sekolah. Peranan sekolah sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat karena dapat membentuk suatu karakter seseorang. Pihak sekolah dapat memberikan pembelajaran tentang pentingnya semangat cinta tanah air dan mengenalkan kebudayaan bangsa sejak usia dini.
Nasionalisme dalam diri masyarakat Indonesia yang merupakan pondasi dari kuatnya bangsa tersebut sendiri memiliki peranan yang sangat besar. Karena ketika pondasi tersebut hancur maka bangunan yang di atasnya akan ikut tergerus. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang baik dan mengahargai perjuangan dari para pahlawan hendaknya kita semakin memperkuat semangat cinta tanah air. Sehingga kebudayaan dan integrasi bangsa dapat terus terjaga yang dapat menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang kuat di mata dunia internasional. *Juara 2 Lomba menulis artikel di SMAIT Al Uswah Tuban. Berprofesi sebagai Analis Kesehatan. Wali murid dari Anesthesya.
0 Comments