0

Oleh: Rahayu Sulistianarini, S.Pd*

Bagi seluruh pendidikan AUD (Anak Usia Dini) istilah kognitif sudah sangat familiar, secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain.

Teori Perkembangan Kognitif menurut “Jean Piaget”

Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya. Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak-kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.

Piaget juga memberikan proses pembentukan pengetahuan dari pandangan yang lain, ia menguraikan pengalaman fisik, yang merupakan abstraksi dari ciri-ciri dari obyek, pengalaman logis matematis atau pengetahuan endogen disusun melalui proses pemikiran anak didik. Sruktur tindakan, operasi kongkrit dan operasai formal dibangun dengan jalan logis–matematis.

Dari aspek tenaga pendidik misalnya. Seorang guru diharuskan memiliki kompetensi bidang kognitif. Artinya seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan cara menilai siswa dan sebagainya

Tetapi bagi sebagian orang tua istilah kognitif bisa disederhanakan sebagai sebuah kecerdasan yang dimiliki seorang anak sehingga dia bisa beradaptasi dengan lingkungannya melalui kemampuan berpikir rasionalnya sehingga seorang anak mampu bersikap terhadap perubahan perubahan yang ada di sekitarnya

Beberapa hal bisa djadikan sebagai sebuah acuan tentang bagaimana mengetahui apakah sisi kognitif anak sudah mengalami perkembangan yang baik atau belum, melalui beberapa karakteristik terkait dengan kognitif anak.

Berikut adalah beberapa karakteristik terkait dengan kognitif anak, diantaranya adalah:

Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 0 – 2 tahun

Dapat melihat cahaya dan mengikuti arah cahaya, sudah bisa menghitung maksimal 2-4 buah benda yang ia lihat, dan mengikuti isyarat dan bicara orang dewasa, karena di usia ini pemikiran mereka sama dengan mengikuti atau mengkopi.

Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 2 – 4 tahun

Dapat menunjuk dan menyebut gambar sederhana dan juga mudah diingat, anak-anak dengan perkembangan kognitif tertarik mendengar seperti dongeng atau cerita, dapat mengenal anggota tubuh, dan dapat mengenal dan mengelompokan warna.

Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 4 – 6 tahun

Dapat mengetahui fungsi benda dengan benar, dapat mengelompokkan benda sesuai dengan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana, ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau kalimat yang belum terisi, dan dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya.

Jika pada usia tersebut lebih dari separuh karakteristik tidak muncul pada anak maka bisa dilakukan stimulus berupa permainan kepada anak sejak usia sedini mungkin, sehingga keterlambatan kemampuan kognitif bisa ditangani sejak dini dari rumah, sehingga akibat akibat keterlambatan perkembangan kognitif anak bisa dihindari. *Manager Klinik Uswah Sehat

**Diolah dari berbagai sumber


Like it? Share with your friends!

0

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this
Chat
Hallo Sahabat Al Uswah
Admin ChatAl Uswah CentreWhatsApp
Dsu Al UswahWhatsApp