Jika di perguruan tinggi ada kuliah kerja nyata (KKN) sebagai salah satu bagian dari pengabdian masyarakat dan pengamalan tri dharma perguruan tinggi yang ketiga. Di SMAIT Al Uswah Tuban ada Pekan Kerja Dakwah (PKD) yang diwajibkan bagi seluruh siswa di kelas XI. Adapun bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh siswa SMAIT Al Uswah dengan pendekatan lintas keilmuan, kultural, budaya dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Tuban.
PKD salah satu bentuk pembelajaran dengan memberikan pengalaman belajar kepada siswa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dengan situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan interdisiplin ilmu tertentu.
Pelaksanaan kegiatan PKD biasanya berlangsung antara satu pekan yang bertempat di empat desa dan empat kecamatan.
Adapun desa yang dituju oleh siswa SMAIT Al Uswah di Desa Ngino Kecamatan Semanding yang didampingi oleh dua guru, yakni Ustazah Ulfi dan Ustazah Tia. Ada juga di Desa Sumberagung Kecamatan Plumpang bersama Ustaz Rahman dan Dzakir. Sedangkan Ustaz Hisyam dan Fiyan di Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel. Untuk di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan didampingi Ustazah Tika dan Dwi Safitri.

Siswa SMAIT saat mengajar ngaji (Foto: Humas/2020)
Kegiatan ini dimulai Senin, 9 Maret 2020 yang dibuka di sekolah pukul 07.30 WIB. Rombongan melakukan apel pagi di lapangan SMAIT Al Uswah Tuban, 2 rombongan PKD diberangkatkan ke Desa Ngino, Semanding dan Desa Sumberagung, Plumpang. Apel pemberangkatan dipimpin Kepala SMAIT Al Uswah Tuban Ustaz Masruhin. Masing-masing rombongan didampingi oleh gurunya dan melakukan pembukaan di balai desa setempat.
Kepala SMAIT Al Uswah berpesan kepada peserta PKD bahwa sebaik-baiknya manusia ialah yg bermanfaat bagi orang lain, dan PKD adalah ajang untuk melatih itu. Selain itu penting juga menjaga tata tertib dan nama baik almamater.

Pembukaan PKD di Desa Ngandong (Foto: Humas/2020)
Siswa akan di dua desa ini selama sepekan untuk mengikuti, berpartisipasi, dan membantu masyarakat di sana. Sedangkan pada selasa, 10 Maret 2020 siswa akan berangkat ke Dusun Jetis, Ngadirejo, Rengel dan Desa Ngandong, Grabagan, Tuban. Ini adalah rombongan kedua setelah rombongan pertama yang berangkat duluan kemarin Senin (9/2) pagi.
SMAIT Al Uswah Tuban sendiri mempunyai visi terwujudnya generasi saleh, cerdas, dan siap memimpin. Kegiatan PKD ini selaras dan seirama dengan visi tersebut. SMAIT Al Uswah selayaknya lembaga yang melahirkan para pemuda terpelajar yang memiliki akhlak yang unggul, islami, semangat tinggi, pemikiran yang kreatif, mandiri, inovatif agar dapat membangun bangsa di berbagai sektor sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Tak hanya melahirkan generasi yang hafiz-hafizah saja.

Siswa SMAIT saat mengajar di TPQ (Foto: Humas/2020)
Adapun indikator-indikator visi sekolah tersebut, yakni berlakunya adab-adab Islam dalam setiap kegiatan sekolah, terwujudnya kegiatan sekolah yang berorientasi pada adab dan ilmu, terwujudnya KBM yang kondusif dengan pendekatan quantum dan pesantren sebagai pengembangannya, terwujudnya delapan standar nasional pendidikan, dan terwujudnya pola pembinaan dan pembiasaan akhlaq Islami (Islamic Habits Culture) serta menumbuhkan jiwa leadership.
Kegiatan siswa di desa seperti mengajar di lembaga pendidikan-bimbel, pemerintahan, sosial-kemasyarakatan, kebersihan, kegiatan kultural, hingga mengenal kearifan lokal warga setempat.
Sedangkan Waka Kesiswaan SMAIT Al Uswah Ustaz Hisyam Ma’rifi berharap bahwa di PKD ini adalah sebagai wadah menyiapkan siswa untuk menjadi generasi qur’ani yang siap memimpin sebagaimana jargon yg dimiliki lembaga.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa PKD merupakan aplikasi ilmu saat siswa belajar di sekolah dan ma’had. Tutupnya.
0 Comments